Minggu
26 Oktober 2025 | 11 : 44

Mbak Puti Dukung Kebijakan Pemkot Surabaya Mengganti PR untuk SD dan SMP dengan Penumbuhan Karakter

pdip-jatim-dpr-ri-101122-puti-guntur-soekarno-1

SURABAYA – Anggota Komisi X DPR RI, Puti Guntur Soekarno, menilai positif terkait kebijakan Dinas Pendidikan Kota Surabaya mengganti PR (Pekerjaan Rumah) bagi pelajar SD dan SMP di Kota Surabaya dengan kegiatan penumbuhan karakter.

“PR yang terlalu banyak dan sering, bisa dikolaborasi. Alokasinya untuk penumbuhan karakter. Saya setuju dan mengapresiasi langkah Pemkot Surabaya yang ingin mengajak anak lebih aktif membuat proyek atau kegiatan positif lain dengan ekstrakurikuler,” kata perempuan yang akrab disapa Mbak Puti ini.  

“Tentu harus dibuat agar menyenangkan dalam prosesnya, tetapi jelas manfaatnya untuk membangun karakter nasional,” imbuhnya.

PR bagi siswa yang terlalu sering dan rutin, menurut legislator dari daerah pemilihan Surabaya dan Sidoarjo ini, juga bisa membuat siswa semakin jenuh dan justru malas dengan institusi pendidikan formal. Sebab di era digitalisasi saat ini, banyak alternatif pendidikan dan pembelajaran baru yang ditawarkan.

“Upaya nation and character building atau pembangunan karakter bangsa tentu sangatlah relevan guna mengimbangi kemajuan teknologi informasi (digital),” kata Mbak Puti.

Wakil rakyat dari PDI Perjuangan yang juga Visiting Professor di Kokushikan University Jepang ini juga mengapresiasi dan menyarankan perlunya proyek pembelajaran yang menitik beratkan pengenalan berkebudayaan dalam kepribadian nasional.

Misalnya, dengan belajar praktek seni tradisi atau modern disandingkan dengan mengaji bagi muslim dan mengajari toleransi.

“Seperti di negeri Jepang misalnya, ilmu pengetahuan dan teknologinya sangat maju, tetapi karakter Bangsa Jepang masih sangat kokoh,” pungkas Puti yang juga mantan calon Wakil Gubernur Jawa Timur ini.

Untuk diketahui, mulai hari ini, Kamis (10/11/2022), Pemerintah Kota Surabaya resmi mengubah kebijakan pemberian PR untuk pelajar SD dan SMP menjadi program penumbuhan karakter siswa.

Pemberlakuan diikuti dengan memangkas jam pelajaran sekolah hingga pukul 12.00 WIB. Adapun dua jam selanjutnya hingga pukul 14.00 WIB akan dipakai guna pendalaman karakter siswa. (hs)

Tag

Baca Juga

Artikel Terkini

LEGISLATIF

Guntur Wahono Sosialisasikan Penguatan Ideologi Pancasila bagi Generasi Muda di Srengat Blitar

BLITAR – Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Provinsi Jawa Timur, Guntur Wahono, menggelar kegiatan sosialisasi ...
LEGISLATIF

Puan Maharani Sambut Pembentukan Ditjen Pesantren: Kado Istimewa di Hari Santri Nasional 2025

Puan menilai kehadiran Ditjen Pesantren akan membuka peluang lebih besar bagi penguatan peran pesantren secara ...
LEGISLATIF

Noto Utomo Sosialisasi Perda, Perusahaan Wajib Serap 60 Persen Naker Gresik

GRESIK – Penyerapan tenaga kerja di Kabupaten Gresik masih menuai protes. Hal itu terungkap dalam kegiatan ...
EKSEKUTIF

Seminar, Bupati Ony Paparkan Kondisi Pendidikan Kabupaten Ngawi

NGAWI – Bupati Ngawi Ony Anwar Harsono menjadi salah satu pembicara dalam sarasehan pendidikan yang digelar PGRI ...
LEGISLATIF

Raperda Kawasan Tanpa Rokok, Fraksi PDI Perjuangan Bojonegoro Minta Ada Pertimbangan Sosial dan Ekonomi

BOJONEGORO – Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kabupaten Bojonegoro menyampaikan pandangan umum terhadap Rancangan ...
LEGISLATIF

Pastikan Tak Lagi Jadi Beban APBD, Wakil Ketua DPRD Jatim Dorong Pansus BUMD

SURABAYA – Wakil Ketua DPRD Jawa Timur, Deni Wicaksono, mendorong pembentukan panitia khusus (Pansus) untuk ...