MALANG – Ketua DPRD Kota Malang, I Made Riandiana Kartika menyoroti sisa lebih perhitungan anggaran (Silpa) APBD tahun anggaran 2020 Kota Malang sebesar Rp 567 miliar.
Menurutnya, Silpa yang nominalnya cukup besar tersebut menjadi catatan tersendiri bagi DPRD Kota Malang dalam penggunaan anggaran tahun 2021.
Made menegaskan, dalam kondisi pandemi Covid-19 ini, Silpa tersebut dapat digunakan oleh pemerintah dalam rangka menopang program-program pemulihan perekonomian masyarakat semaksimal mungkin.
“Sejak pandemi memang banyak kegiatan yang direfocusing. Juga ada dana untuk hal-hal yang tidak terduga. Tapi untuk Silpa harapannya juga nanti bisa berkurang ke depannya. Tahun lalu memang masih besar nilainya,” kata Made, Jumat (11/6/2021).
Dalam tahun anggaran 2020, lanjut Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Malang tersebut, pemkot sudah mengalokasikan anggaran sesuai dengan kebutuhannya masing-masing. Termasuk bagaimana refocusing anggaran dijalankan, diakibatkan oleh pandemi Covid-19.
Sehingga untuk tahun 2021, apabila Silpa APBD Kota Malang tetap tinggi, maka pihaknya akan melakukan evaluasi dengan mengundang para ahli.
Made mengungkapkan hal ini dengan harapan agar anggaran-anggaran yang telah dialokasikan dapat terserap secara maksimal, dan masyarakat mendapatkan manfaat yang lebih dari proses penganggaran APBD tersebut.
Oleh karena itu, pihaknya akan mengkaji kembali penggunaan anggaran pada tahun 2020, termasuk penggunaannya di pos belanja dan pembiayaan.
“Makanya akan kami undang ahli. Apakah penggunaan anggaran ini tepat atau memang masih ada yang kurang. Akan ada telaah dan evaluasi detail disitu. Agar ke depan Silpa berkurang nilainya,” ungkapnya.
Sementara itu, Wali Kota Malang, Sutiaji menuturkan, angka Silpa sebesar Rp. 567 miliar tersebut dikarenakan adanya pandemi Covid-19. Pandemi tersebut membuat sejumlah anggaran belanja terkena refocusing. (ace/pr)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS