Kamis
10 Oktober 2024 | 6 : 46

Legislator Minta Pemkot Petakan Zona Kawasan Pinggiran

pdip-jatim-syaifuddin-z-dpc-sby

SURABAYA – Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Surabaya Syaifuddin Zuhri menilai wilayah Surabaya Barat tergolong sebagai kawasan ‘terpinggirkan’. Sebab, masih belum ada zona yang dipetakan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya.

“Belum adanya zona yang terpetakan membuat kondisi wilayah Surabaya Barat yang minim penataan,” kata Syaifuddin, Minggu.

Legislator yang menjabat Ketua Komisi C DPRD Surabaya ini menambahkan, selama ini pembangunan pemukiman mewah di wilayah Surabaya Barat, makin membuat warga asli semakin terpinggirkan.

Bahkan, banyak yang meninggalkan Surabaya dan memilih pindah domisili ke daerah sekitarnya, seperti Gresik atau Mojokerto.

“Pembangunan pemukiman mewah tidak boleh membuat warga terpinggirkan dan termarginalkan,” tegasnya.

Oleh karena itu, lanjutnya harus ada zona yang terpetakan, sehingga tidak akan ada orang Surabaya yang terpinggirkan dan berpindah ke daerah lain.

“Warga Surabaya Barat terancam terpinggirkan karena tingginya peningkatan masyarakat wilayah setempat yang berasal dari daerah lain,” ujar politisi yang kebetulan juga tinggal di Kecamatan Pakal, kawasan Surabaya Barat.

Menurutnya,  warga asli Surabaya Barat kebanyakan hidup menjadi petani sehingga ketika lahan berubah fungsi sebagai pemukiman baru berupa rumah mewah maka mereka tidak bisa mengimbangi. Bahkan mereka tak berkutik ketika dihadapkan adanya portal yang dijaga ketat oleh pengembang.

“Mereka itu kan aslinya masyarakat petani ketika lahan mereka beralih fungsi maka mereka tidak bisa mengimbangi. Dan ini mengancam mereka menjadi terpinggirkan,” bebernya.

Dia berharap Pemkot Surabaya bisa menyediakan sarana pendidikan yang mampu mencetak siswa setempat memiliki jiwa pengusaha. Sehingga mereka bisa mampu bersaing menjadi pengusaha seperti keinginan Wali Kota Surabaya.

“Pemkot harus menyediakan sarana pendidikan yang mampu membentuk entrepreneur. Sehingga generasi selanjutnya bisa mampu bersaing seperti yang diinginkan ibu wali, yakni menjadi tuan dan nyonya di rumah sendiri,” ucapnya. (goek)

BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Artikel Terkini

KRONIK

Ini, Alasan Pelaku UMKM Minta Program Pemberdayaan Ipuk Harus Dilanjutkan

BANYUWANGI – Usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Banyuwangi terus menunjukkan tren positif. Hal itu tidak ...
KRONIK

Cagub Tri Rismaharini Jalin Silaturahmi ke LDII Mojokerto

MOJOKERTO – Calon Gubernur (Cagub) Jawa Timur nomor urut 3, Tri Rismaharini, melakukan kunjungan silaturahmi ke ...
SEMENTARA ITU...

Atasi Kebutuhan Kesehatan Warga Terpencil, Inda-Aldi Siapkan Layanan Dokter Keliling

MADIUN – Pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Madiun nomor urut 1, Inda Raya dan Aldi Dwi Prastianto, yang ...
LEGISLATIF

Jadi Ketua Fraksi Gabungan PDI Perjuangan-PAN, Budi Leksono Siap Perkuat Sinergi Program

SURABAYA – Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Surabaya periode 2024-2029, Budi Leksono, didapuk menjadi Ketua ...
SEMENTARA ITU...

Sambut Revitalisasi Pasar Kembang, Pedagang Sampaikan Dukungan Pada ErJi

SURABAYA – Puluhan pedagang dan pengrajin kue basah dari Pasar Kembang menyatakan dukungannya terhadap pasangan ...
KRONIK

PAC Sumbergempol Gelar Konsolidasi, Target Rekrutmen Saksi Capai 80 Persen

TULUNGAGUNG – Pengurus Anak Cabang (PAC) PDI Perjuangan Kecamatan Sumbergempol, Kabupaten Tulungagung, menggelar ...