SURABAYA – Anggota Komisi E DPRD Jawa Timur Agatha Retnosari mendorong Dinas Pendidikan (Dispendik) Provinsi Jatim memberikan stimulus kepada sekolah yang sukses menyelenggarakan ujian nasional berbasis komputer (UNBK).
Salah satunya berupa penghargaan, agar tahun depan pelaksanaannya semakin baik.
Agatha telah minta Pemprov Jatim, dalam hal ini Kepala Dispendik untuk memberikan reward kepada sekolah yang berhasil melaksanakan UNBK tanpa hambatan apapun.
Dengan begitu pelaksanaan UNBK dari tahun ke tahun kualitasnya akan meningkat dan tidak ditemui lagi hambatan.
“Dengan adanya reward tersebut sekolah bakal berlombalomba untuk menyiapkan pelaksanaan UNBK dengan baik,” kata Agatha, Selasa (11/4).
Legislator dari PDI Perjuangan ini juga menyampaikan apresiasinya kepada Dispendik dan jajaran sekolah atas sukses terselenggaranya UNBK SMA tahun ini
Apresiasi tersebut dia berikan karena pelaksanaan UNBK di SMK pekan lalu sudah bisa Sdiantisipasi dengan baik. Sehingga kekhawatiran akan gangguan yang terjadi bisa diminimalisir.
Dengan minimnya gangguan, sebut Agatha, siswa bisa tenang melaksanakan ujian masingmasing. “Ini merupakan bukti keseriusan atas perbaikan terhadap kekurangan pelaksanaan UNBK,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jatim, Saiful Rachman mengatakan, dari pelaksanaan UNBK tingkat SMK lalu, ada dua hal yang menjadi perhatian yakni tentang server dan soal ujian.
Saat pelaksanaan UNBK SMK lalu, dari 1.798 sekolah, hanya tiga sekolah yang mengalami gangguan server. Sehingga bila dihitung presentasinya sangat kecil.
Menurut Saiful, gangguan ini terjadi pada mata pelajaran pilihan atau kejuruan. “Kami langsung melakukan penggantian server dan pihak provinsi langsung menangani masalah ini,” ujar dia.
UNBK untuk SMA/MA dimulai Senin hingga Kamis 13 April 2017. Di Jawa Timur, pelaksanaan UNBK 2017 tingkat SMA diikuti 1.454 SMA, dengan rincian 1.067 SMA melaksanakan UNBK secara mandiri, dan 387 SMA masih menumpang di sekolah lain.
Sementara itu terdapat 942 Madrasah Aliyah (MA) yang mengukuti UNBK, dengan rincian 661 MA melaksanakan UNBK secara mandiri dan 281 MA masih menumpang. Tahun 2017 ini ada 12 SMA serta 669 MA di Jawa Timur yang masih menggunakan ujian berbasis kertas.
“12 SMA ini ada di wilayah kepulauan, akan tetapi ujian berbasis kertas ini tidak mengurangi kredibilitas hasil ujian tersebut,” kata Gubernur Jawa Timur Soekarwo. (goek)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS