Kamis
05 Desember 2024 | 9 : 07

Legislator Ini Tantang Singapura Blokir Dana WNI yang Bermasalah

pdip-jatim-hendrawan-supratikno

pdip-jatim-hendrawan-supratiknoJAKARTA — Anggota Komisi XI dari Fraksi PDI Perjuangan DPR RI, Hendrawan Supratikno, menantang perbankan Singapura memblokir dana nasabah WNI yang terindikasi bermasalah. Hal itu menyusul langkah perbankan Singapura yang membeberkan data nasabah peserta program tax amnesty ke kepolisian setempat.

Menurut Hendrawan, Singapura dikenal sebagai negara dengan sistem keuangan yang kredibel. Jika negara itu terbukti menampung uang bermasalah dari nasabah asing, tentu hal tersebut akan merusak reputasi kredibilitasnya.

“Coba kalau berani kita tantang ke Singapura, kenapa enggak diblokir saja sekalian. Kan enggak bakal berani,” kata Hendrawan di Kompleks Parlemen, Jumat (16/9/2016).

Diberitakan The Straits Time, uang WNI yang mengendap di sektor perbankan Singapura mencapai 200 miliar dolar AS. Jumlah tersebut setara dengan 40 persen total aset perbankan setempat.

Hendrawan mengatakan, jika seluruh uang WNI di Singapura ditarik ke Indonesia, maka tentu akan memberikan dampak likuiditas besar terhadap negara tersebut.

“Kalau itu betul likuiditasnya, langsung kering dong. Perbankan yang kering akan kehilangan reputasi. Nah, kalau likuiditasnya kering, akan terjadi krisis perbankan yang luar biasa,” ujarnya.

Dia menambahkan, langkah perbankan Singapura melaporkan WNI yang mengikuti program tax amnesty ke polisi hanya sebatas pencitraan. Karena perbankan di Singapura, jelas Hendrawan, pasti tidak mau dituduh sebagai tempat penyimpanan transaksi gelap bila ada nasabahnya yang ikut program tax amnesty.

Hendrawan menilai wajar langkah yang dilakukan perbankan Singapura itu. Sebab, menurut dia, selama ini sumber dana tax amnesty selalu diasosiasikan dengan dana hasil korupsi yang kemudian dilarikan ke beberapa negara, salah satunya Singapura.

Sementara itu, Sekretaris Kabinet Pramono Anung yakin Pemerintah Singapura tidak akan membiarkan industri perbankan di negaranya menghambat jalannya Undang-Undang Pengampunan Pajak atau tax amnesty di Indonesia.

“Kami meyakini mereka (Singapura) pasti tidak akan menghambat,” ujar Pramono di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta.

Keyakinan tersebut didasarkan pada pertemuan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dengan perdana menteri dan menteri keuangan Singapura pada acara KTT ASEAN di Laos, beberapa waktu lalu.

“Kebetulan perdana menterinya juga menyampaikan bahwa mereka sama sekali tidak ada upaya menghambat ini (amnesti pajak),” jelas mantan Sekjen PDI Perjuangan tersebut. (goek)

BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Tag

Baca Juga

Artikel Terkini

LEGISLATIF

Novita: TVRI, RRI, dan Antara Harus Kembali Jadi Pilihan Utama Masyarakat untuk Informasi dan Edukasi

JAKARTA – Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPR RI Novita Hardini menekankan pentingnya transformasi digital yang nyata ...
PEMILU

Hasil Rekapitulasi Suara Pilkada Gresik, Paslon Yani-Alif Raih 59,72 Persen Suara

GRESIK – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Gresik telah selesai melaksanakan rapat pleno rekapitulasi ...
EKSEKUTIF

Antisipasi Kekeringan, Bupati Sugiri Resmikan Sumur Dalam

PONOROGO – Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko, meresmikan sumur dalam di Desa Wates, Kecamatan Slahung, Rabu ...
KRONIK

RSUD Surabaya Timur Segera Diresmikan, Eri: Saya Dedikasikan untuk Perempuan dan Anak

SURABAYA – Walikota Eri Cahyadi meninjau kesiapan akhir dari Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Surabaya Timur yang ...
LEGISLATIF

Novita Hardini Dorong Ekraf RI Masuk Pasar Premium dengan Produk UMKM

JAKARTA – Anggota DPR RI Novita Hardini menyoroti beberapa hal penting terkait tantangan besar yang dihadapi ...
PEMILU

Menang 80%, Paslon Tunggal Mas Ipin-Mas Syah Lanjut Pimpin Trenggalek Periode Kedua

TRENGGALEK – KPU Trenggalek telah menyelesaikan rekapitulasi penghitungan suara tingkat kabupaten untuk Pilkada ...