
SURABAYA – Wakil Wali Kota Surabaya Whisnu Sakti Buana memastikan tetap melakukan open house dalam menyambut Hari Raya Idul Fitri 1441 H. Hanya saja, penyelenggaraan acara di atau di tahun 2020 ini sedikit berbeda karena masih berada dalam kondisi pandemi Covid-19.
“Kami tetap open house seperti biasa. Hanya saja lewat live Instagram. Nanti kalau ada masyarakat yang ingin bergabung ya monggo. Momen Lebaran kita tetap jadikan momen silaturahmi bersama, hanya saja caranya berbeda karena tengah penuh keterbatasan. Kan juga teknologinya ada, kita maksimalkan,” kata Whisnu Sakti, Minggu (22/5/2020).
Kondisi demikian, menurut politisi yang akrab WS ini, berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. “Biasanya kan saya open house di kediaman dinas. sekarang nggak lah. kita benar-benar maksimalkan protokol kesehatan secara maksimal lah,” ujarnya.
Lebih lanjut, Whisnu Sakti pun mengungkapkan jika kini dirinya tengah mempelajari tata cara menjadi imam Salat Idul Fitri di rumah. “Karena kan saya juga salat di rumah. Ini lagi belajar,” akunya.
“Kalau tarawih kan sebulan ini sudah di rumah (menjadi imam),” ungkap pria juga salah satu kandidat Calon Wali Kota Surabaya ini.
Whisnu juga minta warga di Ibu Kota Provinsi Jawa Timur tidak putus silaturahmi meski Hari Raya Idul Fitri tahun ini di tengah pandemi virus Corona.
“Kami mengimbau warga Surabaya untuk tetap melakukan kebaikan dan menjaga silaturahmi satu sama lain. Silaturahmi itu bisa dilakukan secara daring,” ajak Whisnu.
Meski mudik atau pulang kampung dilarang, tambah Whisnus, namun nuansa berlebaran harus tetap terjalin, sehingga silaturahmi daring atau telepon perlu dilakukan terutama kepada sanak saudara maupun keluarga terdekat.
“Secara pribadi dan keluarga, saya mengucapkan selamat Hari Raya Idul Fitri 1441 H. Untuk seluruh warga Surabaya, di tengah pandemi saat ini jangan sampai menyurutkan niat baik kita,” ucap pria yang juga Wakil Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Timur ini.
Dia pun mengajak warga Surabaya sebaiknya di masa pandemi ini menurunkan ego pribadi demi kebaikan bersama, seperti tidak melaksanakan kumpul-kumpul dengan banyak orang. Sebab, menurut Whisnu, bisa saja kesempatan berkumpul berubah menjadi tempat penularan Covid-19.
Dengan mencegah dan menerapkan protokol kesehatan seperti memakai masker, cuci tangan, jaga jarak fisik dan lainnya, maka itu akan membantu pemerintah dalam mempercepat penanganan virus corona.
“Mari jadikan hari yang penuh fitrah ini sebagai momen penting untuk memperkuat silaturahmi. Juga saatnya untuk saling memaafkan meskipun dengan cara yang berbeda dari momen Lebaran sebelumnya,” tuturnya. (goek)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS