SURABAYA – Sejumlah lahan tidur milik Pemkot Surabaya menjadi lokasi penanaman bahan pangan sebagai pengganti beras. Penanaman tanaman pangan ini sebagai upaya menghadapi ancaman krisis pangan global.
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan, beberapa lahan bekas tanah kas desa (BTKD) tersebar di wilayah ini yang tidak digunakan, dimanfaatkan oleh warga setempat. Khususnya yang belum bekerja.
“Salah satunya digunakan untuk tanaman pangan, seperti ketela pengganti beras,” kata Eri di Surabaya, Rabu (13/7/2022).
Ada 18 lahan BTKD di Surabaya yang ditanami sejumlah tanaman pangan. Yakni di BTKD Jambangan, Kelurahan Sumber Rejo, Sambikerep, Lakarsantri, Kelurahan Jeruk RW 03, Persil 12 RW 13 Kelurahan Kebraon, Rusun Warugunung, Wonocolo.
Lalu BTKD di Tambak Wedi, Bangkingan, Kutisari Indah Utara, Kutisari Indah Utara VIII Dekat Pasar, Pakal Jalan Kauman, Taman Balas Klumprik, Wonocolo 2, Medokan Asri, Wonocolo 3, dan BTKD Medayu Kosagra Rungkut.
Dari 18 lahan BTKD itu, ada enam lahan yang dikelola oleh kelompok warga dengan pendampingan dari Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Surabaya. Di antaranya BTKD Kutisari, BTKD Wonocolo dan BTKD Medokan Asri Kosagra.

“Hasil dari pemanfaatan lahan itu juga akan berkolaborasi dengan koperasi,” ujar wali kota yang juga kader PDI Perjuangan ini.
Menurut Eri, bentuk kolaborasi bersama dengan koperasi itu bisa berupa pendampingan dalam menjual hasil panen serta mengenai bagaimana mengatur manajemen keuangan.
“Di situ bagaimana menjual, mengatur keuangan. Itu kalau orang biasa kan agak sulit,” katanya.
Kepala DKPP Surabaya Antiek Sugiharti sebelumnya mengatakan pada saat akan membuka lahan BTKD itu, DKPP selalu melibatkan lurah, camat, LPMK, dan masyarakat.
Bahkan, ketika melakukan penanaman pihaknya juga melibatkan masyarakat, sehingga perlahan mereka banyak yang tertarik untuk mengelola lahan BTKD itu.
“Benih dan pupuknya dari kami, tapi yang mengelola adalah warga. Kami hanya melakukan pendampingan dan pengecekan secara berkala. Namun, banyak lahan BTKD yang masih kami kelola dan hasil panennya kami bagikan gratis kepada warga sekitar,” kata dia. (goek)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS