MALANG – Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPR RI Andreas Eddy Susetyo didampingi Ketua DPRD Kota Malang Amithya Ratnanggani Sirraduhita berkunjung ke event kuliner Madyopuro Mangano pada Kamis (10/4/2025) malam.
Menurut Andreas yang juga menjabat sebagai Ketua Badan Ketua Badan Akuntabilitas Keuangan Negara (BAKN) ini, dari event tersebut masih menjadi angin segar bagi perekonomian kerakyatan di tengah krisis global yang terjadi.
Dalam kunjungannya itu, Andreas ingin melihat sejauh mana dampak dari kebijakan tarif resiprokal Presiden AS Donald Trump dan juga efisiensi anggaran dari pemerintah RI terhadap perekonomian di kalangan bawah.
“Tapi melihat kolaborasi masyarakat, Pemkot dan juga DPRD Kota Malang di event ini saya kira harus diperbanyak lagi. Event ini sangat penting peranannya dalam menjaga kehidupan ekonomi di masyarakat,” kata Andreas.
Potensi ini terbaca setelah dia mengetahui perputaran uang selama sepekan event tersebut bisa sampai ratusan juta rupiah. Dari situ, ia melihat geliat ekonomi UMKM di Kota Malang masih menjanjikan.
Menurutnya, event-event dengan nafas upaya memberdayakan UMKM ini terus diperbanyak dan digelar secara reguler dengah tempat yang lebih representatif. Tentunya, sebagai anggota DPR RI dia mendukung secara kebijakan belanja baik dari APBN maupun APBD Provinsi.
“Jadi dengan melihat kondisi riil ini nanti akan menjadi bahan evaluasi penting bagi kita dalam pembahasan terkait alternatif kebijakan fiskal dan lain-lain,” tandasnya.
Diketahui, event Madyopuro Mangano digelar di Terminal Madyopuro selama 10 hari sejak 4 April 2025. Madyopuro Mangano merupakan bagian dari program 1.000 event dari Pemkot Malang.
Event ini juga digelar untuk merayakan Hari Jadi ke-111 Kota Malang sehingga jumlah tenant yang disediakan sebanyak 111 stan. Di sana menjual berbagai makanan, minuman, jajanan pasar, hidangan tradisional, hingga makanan dan minuman kekinian.
Sementara, Ketua DPRD Kota Malang Amithya Ratnanggani Sirraduhita menuturkan apresiasi atas kesuksesan penyelenggaraan event ini. Menurutnya, event ini layak dijadikan event secara reguler berkelanjutan.
“Respon para UMKM sangat antusias, ketika saya tanya tinggi sekali bahkan penjualnya tidak hanya datang dari Madyopuro,” ujar Mia, sapaan akrabnya.
Selain itu, ia juga menuturkan event seperti ini juga bisa diadopsi di wilayah kecamatan lainnya. Hal ini didasarkan pada data perputaran uang dalam event tersebut cukup tinggi.
Bahkan Mia sendiri sudah beberapa kali berkunjung dan melihat sendiri animonya.
“Perputaran ekonominya sangat bagus saya kira. Ketika saya tanya, penjualan mereka sangat bagus, apalagi kalau tidak hujan. Ini kendalanya cuaca sepekan ini. Tapi saya pikir masih bagus dan potensial ke depannya,” ungkapnya. (ull/pr)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS