Senin
14 Oktober 2024 | 4 : 23

Kerja Keras Bupati Ipuk Tekan Laju Inflasi Diganjar Dana Intensif 12 Miliar

PDIP-Jatim-Bupati-Ipuk-01082023

BANYUWANGI – Kabupaten Banyuwangi menerima Dana Insentif Fiskal Kinerja (DIFK) senilai Rp12,29 miliar dari Kementerian Keuangan. Insentif tersebut diberikan lantaran Banyuwangi dinilai sukses dan berkinerja baik dalam menekan laju inflasi di daerah.

Menteri Keuangan RI, Sri Mulyani, menyerahkan langsung dana insentif tersebut kepada Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, di Jakarta, Senin (31/7/2023).

“Alhamdulillah, kinerja semua sektor dari berbagai pihak di Banyuwangi mendapat apresiasi dari pemerintah pusat. Penghargaan ini adalah hasil kerja bersama semua pihak untuk menekan laju inflasi. Ke depan, sinergi dan kolaborasi akan terus kami perkuat untuk pengendalian inflasi di Banyuwangi,” ujar Bupati Ipuk.

Pada tahun ini, pemerintah pusat memberikan reward dana insentif fiskal kinerja sebesar 1 triliun yang penyerahannya dibagi dalam tiga periode. Pada penyerahan periode pertama di tahun ini, insentif fiskal yang diberikan sebesar Rp330 miliar yang diberikan kepada 33 daerah (3 provinsi, 6 kota, dan 24 kabupaten). Salah satunya adalah Kabupaten Banyuwangi dengan DIFK senilai Rp12,29 miliar.

“Sesuai arahan pusat, insentif fiskal ini akan kami pergunakan secara optimal untuk mendukung berbagai program yang bisa bermanfaat untuk warga. Seperti program-program pengendalian inflasi untuk menjaga daya beli warga, upaya penurunan stunting, peningkatan investasi, dan hingga penurunan kemiskinan,” jelas politisi PDI Perjuangan itu.

Sementara itu, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Kabupaten Banyuwangi, Dwi Yanto, menambahkan pemberian DIFK ini diberikan berdasarkan kinerja empat indikator penilaian di tahun berjalan.

Yakni dimensi upaya pemerintah daerah, dimensi tingkat kepatuhan pelaporan, dimensi peringkat inflasi, dan dimensi realisasi penandaan inflasi. Penilaiannya berdasarkan kinerja pengendalian inflasi pada bulan Januari – Maret 2023.

Dwi Yanto mencontohkan sejumlah upaya pemerintah dalam pengendalian inflasi pangan di daerah. Antara lain bagaimana menggerakkan ekonomi arus bawah lewat gerakan belanja cantik di pasar-pasar tradisional dan UMKM.

“Secara rutin Tim Pengendali Inflasi Daerah Banyuwangi melakukan pemantauan harga dan stok untuk memastikan kebutuhan yang tersedia, termasuk melaksanakan operasi pasar murah bersama instansi terkait,” jelas Dwi Yanto.

“Kami juga merealisasikan belanja tidak terduga untuk dukungan pengendalian inflasi serta memberikan bantuan transportasi dari APBD untuk kelancaran distribusi bahan pangan,” imbuhnya. (aras/set)

BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Tag

Baca Juga

Artikel Terkini

KRONIK

“Dadi Juara” Perhatikan Suara Anak Muda untuk Masa Depan Kota Madiun

MADIUN – Suara generasi muda semakin mendapatkan perhatian dari pasangan calon Wali Kota nomor urut 3, Inda Raya ...
UMKM

Bu Risma Silaturahmi dengan Seratusan Perajin Tempe dan Tahu di Ngawi

NGAWI – Calon Gubernur Jawa Timur Tri Rismaharini bersilaturahmi dengan perajin tempe di Kabupaten Ngawi. Di Desa ...
PEMILU

Sujatno Senam Sehat Bersama Ibu-ibu di Lapangan Selorejo

MAGETAN – Dua pekan memasuki masa kampanye digunakan oleh calon bupati dan wakil bupati Magetan, Sujatno – Ida ...
SEMENTARA ITU...

Kaji Ipuk Kerahkan Ribuan Pendukungnya untuk Kampanyekan Risma-Gus Hans dan Eri-Armuji

SURABAYA – Politisi PDI Perjuangan Syaifuddin Zuhri (Kaji Ipuk) mengerahkan ribuan orang pendukungnya untuk ...
KRONIK

Indah Kurnia dan Suyarno Gelar Donor Darah di Prambon, 69 Kantong Darah Terkumpul

SIDOARJO – Dalam upaya meningkatkan kesadaran akan pentingnya donor darah, Indah Kurnia bersama Suyarno menggelar ...
SEMENTARA ITU...

Sudah Terbukti, Komitmen Hendy-Firjaun Salurkan Bansos Tanpa Pungli

JEMBER – Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Jember nomor urut 1, Hendy Siswanto-KH Muhammad Balya Firjaun ...