BOJONEGORO – Tak banyak anak-anak yang mengetahui bahwa penulis adalah juga salah satu alternatif profesi di antara sekian banyak pekerjaan yang ada. Profesi ini, sebagaimana profesi lain adalah juga sebuah pekerjaan yang ditekuni penulis dengan penuh kesungguhan dan kecintaan.
Gagasan itulah yang dibawa komunitas Sindikat Baca, Sanggar Membaca Menulis Indonesia (Sammin), Perpustakaan Dbuku dan SMPN 1 Baureno Bojonegoro untuk menggelar Kelas Luar Biasa di aula SMPN 1 Baureno, Jl Raya Baureno 292 Bojonegoro, Jawa Timur, Sabtu (27/9/2014).
Sejumlah penulis pun dihadirkan. Mereka adalah Set Wahedi (Penulis yang bisa sekolah S2 dari menulis), Diana AV Sasa (Penulis yang membiayai perpustakaan dari hasil menulis), Mohamad Tohir (Penulis yang mengelola komunitas Sindikat Membaca), Herry Abdi Gusti (Penulis yang juga pamong warga desa Sraturejo Baureno Bojonegoro).
Menurut ketua panitia, Emi Sudarwati, anak-anak perlu diperkenalkan pada profesi ini agar mendapat wawasan tambahan mengenai lapangan pekerjaan di luar arus besar profesi yang umum.
“Penulis adalah pekerjaan yang dekat dengan aktivitas membaca. Anak-anak perlu sejak dini menyadari perlunya membaca untuk meluaskan pengetahuannya di luar apa yang ia pelajari di sekolah,” tambah Emi yang seorang guru bahasa Jawa ini.
“Sebagaimana juga pekerjaan lain, para penulis pun bisa menggantungkan hidupnya dari penghasilan menulis. Set Wahedi ini salah satu contohnya. Dia bisa kuliah sampai lulus pasca sarjana dari penghasilannya sebagai penulis,” ujar Diana Sasa salah satu pembicara.
Lebih lanjut Diana mengatakan, menumbuhkan minat baca pada anak tidak lah hanya menjadi kewajiban orang tua, guru, melainkan juga para penulis dan pegiat dunia buku. “Hal ini penting karena persoalan minat baca tak melulu soal ketiadaan minat tapi juga masalah ketiadaan akses terhadap bacaan. Maka menyediakan bacaan juga menjadi kewajiban bersama untuk dipundaki,” pungkasnya. (sa)