KABUPATEN PASURUAN – Turunnya peringkat Kabupaten Pasuruan dalam klasmen akhir
Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) ke-IX Jatim tahun ini dibanding porprov sebelumnya menuai sorotan pihak legislatif.
Untuk diketahui, porprov berlangsung di Malang beberapa hari lalu, kontingen Kabupaten Pasuruan meraih 30 medali emas, 35 perak, 38 perunggu, dengan total 228 poin.
Sementara porprov ke-VIII tahun 2023, prestasi lebih mentereng dengan raihan 33 medali emas, 43 perak, dan 48 perunggu dengan total poin 266.
Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Pasuruan, Andri Wahyudi, menengarai beberapa penyebab turunnya torehan peringkat.
“Kami pahami situasi ini dalam masa transisi. Tapi ini juga jadi momen evaluasi untuk pembenahan ke depan,” ujar Andri saat dimintai tanggapan pada, Selasa (8/7/2025)
Transisi dimaksud Andri yakni di pemerintahan daerah maupun di tubuh Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Pasuruan.
Andri menambahkan, pembibitan atlet bukanlah proses instan. Dibutuhkan konsistensi, strategi jangka panjang, dan dukungan penuh dari berbagai pihak, terutama pemerintah daerah.
Lepas dari hal itu, Ia mengapresiasi capaian kontingen Pasuruan dan mendorong agar cabor-cabor potensial mendapat perhatian lebih. Termasuk cabang olahraga berkuda dan selam yang tercatat menyumbang banyak medali.
“Beberapa cabor perlu perhatian lebih, karena dari sanalah banyak medali disumbangkan. Kita harus fokus ke sana,” tambahnya.

Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Pasuruan itu berkomitmen akan terus melakukan koordinasi dengan KONI. Termasu untuk melakukan evaluasi menyeluruh terhadap semua cabang olahraga.
Tujuannya, agar persiapan menghadapi Porprov dua tahun mendatang bisa lebih matang dan prestasi bisa ditingkatkan.
Andri juga menyoroti minimnya fasilitas olahraga yang disediakan pemerintah untuk sejumlah cabang olahraga unggulan. Menurutnya, hal ini menjadi pekerjaan rumah serius.
“Beberapa cabor yang prestasinya bagus, ternyata belum punya fasilitas yang memadai. Kami akan dorong agar itu jadi prioritas pembangunan ke depan,” tegas Andri.
Tak hanya soal infrastruktur, Andri juga menyoroti pentingnya pembinaan atlet sejak usia dini dan pemberian apresiasi yang layak. Termasuk beasiswa bagi peraih medali emas.
Hal ini, menurutnya, penting untuk mencegah potensi atlet Pasuruan pindah ke daerah lain yang dinilai lebih memberikan peluang dan perhatian.
“Inventarisasi atlet harus dilakukan sejak dini agar bisa dipantau dan dikembangkan secara maksimal. Jangan sampai mereka hijrah hanya karena kurang mendapat kesempatan di daerah sendiri,” pungkasnya.
Dengan evaluasi dan strategi yang tepat, Andri optimistis Kabupaten Pasuruan mampu bangkit dan kembali bersaing di posisi atas dalam Porprov mendatang.(dfr/hs)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS