JAKARTA – Presiden Joko Widodo, Senin, (7/11/2016) sore, menyambangi kantor pusat Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) di Jalan Kramat Raya Nomor 104, Jakarta Pusat.
Kunjungan Presiden Jokowi tersebut dilakukan guna menyampaikan ucapan terima kasih atas peranan besarnya sehingga demonstrasi yang berlangsung pada 4 November 2016 lalu berjalan tertib dan damai.
“Saya mengungkapkan terima kasih kepada jajaran pengurus PBNU dari pusat sampai daerah yang telah memberikan pernyataan-pernyataan yang mendinginkan suasana. Pernyataan-pernyataan yang menyejukkan suasana. Sehingga pada saat demo tanggal 4 yang lalu sampai sore maghrib berjalan dengan damai,” terang Jokowi usai pertemuan.
Selain itu, Presiden juga menyampaikan pandangannya terkait Nahdlatul Ulama (NU) yang dia sebut sebagai penyangga utama dari Negara Kesatuan Republik Indonesia. Presiden juga mengakui kiprah NU selama ini sebagai penyangga utama Pancasila, keberagaman, dan kerukunan antar umat beragama.
“Saya kira clear, sangat jelas sekali, NU menjadi penyangga utama di bidang yang tadi saya sampaikan,” tekannya.
Pertemuan yang berlangsung selama kurang lebih setengah jam tersebut diakui oleh Presiden membahas banyak hal. Utamanya ialah hal-hal konkret dan kerja sama antara pemerintah dengan NU guna membangun bangsa Indonesia.
“Saya kira banyak hal yang perlu kita selesaikan bersama-sama antara pemerintah dengan NU di lapangan. Terutama yang berkaitan dengan ekonomi keumatan, hal-hal yang berkaitan dengan radikalisme. Saya kira banyak hal yang nanti bisa kita lakukan bersama NU dan pemerintah,” ungkapnya.
Presiden tiba di kantor PBNU sekitar pukul 15.30 WIB didampingi Menteri Sekretaris Negara Pratikno. Adapun dari pihak PBNU sendiri hadir di antaranya KH Ma’ruf Amin (Rais Am PBNU), KH. Masdar Farid Mas’udi (Rais Syuriyah PBNU), KH. Said Aqil Siradj (Ketua Umum PBNU), dan Ir. H. A. Helmy Faishal Zaini (Sekretaris Jenderal PBNU).
Selain menyambangi jajaran pengurus PBNU, rencananya Presiden Joko Widodo juga akan bertemu dengan pengurus Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Sedianya pertemuan tersebut juga akan dilakukan hari ini. Namun, dikarenakan sesuatu hal, pertemuan tersebut akan diagendakan pada esok pagi.
“Setelah ini kami juga akan bertemu dengan PP Muhammadiyah. Harusnya hari ini, tapi karena Pak Ketua masih di Ambon, jadi besok pagi,” jelas Presiden. (*)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS