TERPILIHNYA Joko Widodo sebagai Presiden Republik Indonesia ke-7 dalam pemilihan presiden 2014 mendapat sambutan beragam dari media di luar negri. Mayoritas media luar itu menyoroti sisi Jokowi sebagai sosok sipil yang tak memiliki kaitan dengan rezim orde baru dan berhasil memenangkan hati pemilihnya dengan kesederhanaan dan kedekatan pada rakyatnya.
Kantor berita The Associated Press (AP) mencatat bahwa sejak pemilihan presiden secara langsung dilakukan di Indonesia pada 2004, Jokowi adalah kandidat pertama yang tidak memiliki kaitan dengan mantan diktator Soeharto, yang berkuasa selama 30 tahun (lebih) sebelum lengser pada 1998.
”Meski Jokowi kurang pengalaman di politik nasional, dia telah membangun reputasi sebagai pemimpin yang efisien dan menghendaki reformasi secara demokratis, dan terpilih untuk memimpin ibukota pada 2012. Secara umum dia dianggap bersih dari noda elite militer dan bisnis yang mengendalikan Indonesia selama puluhan tahun,” tulis AP.
Kantor berita Reuters di Inggris menyebut Jokowi “Wajah Baru Dunia Politik indonesia”. “Ketika pemilik bisnis mebel Joko ‘Jokowi’ Widodo banting setir ke politik sembilan tahun lalu, dia betul-betul tak dikenal,” tulis Reuters.
“Namun citranya sebagai pemimpin yang bersih di kota kecil Solo dan kiprahnya selama 1,5 tahun sebagai gubernur Jakarta mampu mendorongnya ke kursi presiden.Dia bakal menjadi pemimpin Indonesia pertama yang tidak berasal dari elite politik atau militer. Bagi banyak orang Indonesia, Jokowi, 53 tahun, mewakili era yang memutus mata rantai dari kelompok elite lama yang berkuasa sejak runtuhnya kekuasaan Soeharto,” ulas media itu.
“Jokowi adalah figur pertama yang murni lepas dari Soeharto, sementara yang lain tumbuh dari era itu, termasuk Prabowo,” kata pengamat politik Paul Rowland seperti dikutip Reuters.
“Dia jenis politisi dari generasi yang berbeda dan sekarang muncul bursa untuk politisi macam dia, yang rendah hati namun bisa membereskan pekerjaan.”
Sementara itu The telegraph menulis hal serupa. Jokowi yang sebelumnya exportir mebel adalah kandidat pertama dalam pemilihan langsung yang tak punya kaitan dengan diktator sebelumnya, Soeharto,yang berkuasa selama 30 tahun lebih sebelum lengser pada 1998.
Televisi kabel berbasis bisnis di Amerika, CNBC menulis, Jokowi yang lahir dalam kemiskinan namun sekarang menjadi Gubernur Jakarta, menaiki tangga politik dengan citra bersih dan sebuah reputasi tentang kompetensi pemerintahan lokal. Sebaliknya, dalam rezim autokrasi sebelumnya, korupsi dan kekuasaan politik telah menjatuhkan negara selama berdekade lamanya.
Kantor berita Inggris BBC London menulis kemenangan Jokowi mempunyai arti besar bagi rakyat Indonesia, namun pemerintahannya tidak akan mudah. Popularitas Jokowi didorong oleh gayanya di pemerintahan yang suka melakukan inspeksi mendadak di kantor-kantor dinas dan “blusukan,” yang oleh BBC diterjemahkan sebagai unannounced visits to slum areas.
Ini akan menjadi pencapaian yang paling penting dari kepresidenannya,” kata BBC mengutip seorang warga bernama Dharsono Hartono, seorang pengusaha Indonesia dan pendukung Jokowi.
“Dia membuat kami bisa bilang ke anak-anak kami: lihatlah Jokowi, dia dulu menjual mebel dan besar dari perkampungan yang kumuh. Sekarang dia jadi presiden kita. Sekarang, semua orang bisa jadi presiden,”
“Jangan berharap kepresidenan Jokowi akan lancar,” kata Dr Marcus Mietzner, Associate Professor dari Australian National University kepada editor BBC Indonesia, Karishma Vaswani.
Kendati dukungan rakyat penting dalam memenangi pemilihan umum dan pemilihan presiden, dukungan rakyat saja tidak akan banyak berguna ketika Jokowi berkuasa dan harus menghadapi anggota-anggota parlemen.
“Jokowi mengusung Jusuf Kalla sebagai calon wakil presidennya. Jokowi akan mengalami kesulitan terkait gaya pemerintahannya di tingkat nasional. Tidak ada yang pernah mencoba apa yang dia lakukan sebelumnya. Jokowi akan menghadapi tantangan internal di dalam koalisi,” kata Dr Mietzner.
“Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memiliki mayoritas 70% di parlemen dan itu tidak membantu sama sekali. Joko Widodo akan mencoba untuk melibatkan parlemen secara langsung dibandingkan membangun koalisi, tetapi itu akan menjadi tantangan.”
Hal itu karena koalisi Jokowi dari partai-partai saat ini memegang sekitar sepertiga dari seluruh kursi di parlemen Indonesia, sedangkan koalisi Prabowo Subianto menguasai sekitar dua pertiga dari keseluruhan kursi.
BBC menulis, pencapaian Jokowi bukan prestasi yang bisa dianggap biasa. Sejak Indonesia merdeka 68 tahun lampau, hanya anggota elite politik dan militer yang terpilih sebagai presiden. Jokowi adalah pemimpin pertama dari luar dua golongan tersebut yang terpilih sebagai orang nomor satu di Indonesia.
“Kunci keberhasilan Jokowi terletak pada kabinetnya. Wajah menteri-menteri yang akan dia tunjuk memang belum tampak, tapi kalau dilihat dari janji ketika ia menjadi gubernur Jakarta, para menteri akan ditunjuk berdasarkan rekam jejak mereka, bukan afiliasi politik. Gaya pemerintahan semacam ini tergolong baru di Indonesia sehingga banyak anggota elite bisnis dan politik mungkin akan kesulitan membiasakan diri,” pungkas BBC. (sa)