Sabtu
08 Februari 2025 | 1 : 38

Ini Pertanyaan Paling Susah Menurut Tri Rismaharini

pdip-jatim-risma-170420-1

DENPASAR – Orang lapar, gelandangan, pengemis, pengamen, orang lanjut usia, dan anak-anak, adalah penyita perhatian terbesar Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini. Tak heran, Pemkot Surabaya memiliki segudang program untuk kelompok masyarakat ini.

Sebut saja untuk anak-anak, Risma tak hanya membangun taman-taman kota, tetapi juga melengkapinya dengan fasilitas olahraga seperti futsal. Harapannya, fasilitas ini membuat anak-anak terus bisa beraktivitas positif.

Risma juga tengah mengembangkan ‘Kampung Belajar’. “Ada kampung yang lagi saya kembangkan itu namanya, ‘Kampung Belajar’. Jadi, kalau lagi jam belajar, tidak boleh ada TV nyala,” tutur Risma saat berbagi di acara Raker TIK SKK Migas-KKKS, Denpasar, Bali, Jumat (14/11/2014).

Pertanyaannya, kenapa Risma begitu perhatian pada kelompok masyarakat tersebut, terutama anak-anak? Kenapa pula sampai perlu dia mengembangkan “Kampung Belajar” tersebut. “Karena pertanyaan yang paling susah nanti kalau saya ketemu malaikat, ‘Kamu punya anak-anak kok nakal Risma?’,” sebut Risma lugas.

Kampung Belajar akan melengkapi kampung-kampung bertema lain yang sudah ada lebih dulu di Surabaya, Jawa Timur. Di antara kampung-kampung itu antara lain ada Kampung Bebas Rokok.

Risma bertutur, di Kampung Bebas Rokok, setiap orang yang mau merokok harus keluar kampung terlebih dahulu. “Jadi di gapura luar kampung itu ada tempat buang puntung rokok. Kalau bapak-bapaknya mau ngerokok, di situ,” terang Risma, disambut tawa peserta Raker.

Selain membangun Kampung Belajar, kepedulian Risma terhadap pendidikan anak juga tidak main-main. Kepada lurah dan camat, dia menegaskan jangan sampai ada anak putus sekolah. Kalau ketemu anak putus sekolah, maka lurah dan camat harus segera melaporkannya kepada Risma.

Pola penanganan serupa juga terjadi ketika ada orang sakit tak bisa berobat maupun saat ada orang miskin kelaparan. “Saya tiga tahun ini tidak pernah rapat. Saya cuma bilang ke Kepala Dinas, Camat, Lurah, cari anak yang putus sekolah, cari yang tidak bisa makan, cari yang sakit tidak bisa berobat,” ujar Risma.

Risma pun melanjutkan, “Nanti kalau saya mati, di Padang Mahsyar saya ditanya malaikat, ‘Risma bagaimana itu ada warga kamu yang kelaparan?’ Saya ngomong sama Malaikat, ‘Malaikat saya sudah sampaikan ke Camat sama Lurah.”

Peserta kegiatan hanya bisa termangu dan geleng-geleng kepala sepanjang cerita Risma, dengan sesekali tawa keluar seperti saat cerita soal Kampung Bebas Rokok muncul. – Kompas

BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Tag

Baca Juga

Artikel Terkini

SEMENTARA ITU...

Eri Minta Wartawan Ikut Memberi Penilaian kepada Calon Kepala Dinas Pemkot Surabaya

SURABAYA – Wali Kota Eri Cahyadi akan melibatkan awak media dalam penilaian calon kepala dinas di jajaran Pemkot ...
SEMENTARA ITU...

Bupati Ony Dukung Festival Dai Cilik, Harap Lahirkan Generasi Berakhlak Mulia

NGAWI – Bupati Ngawi Ony Anwar Harsono mendukung penuh pelaksanaan Festival Dai Cilik yang digelar di Kantor ...
LEGISLATIF

Novita Hardini Soroti Manfaat Investasi PT Hailiang untuk Perekonomian Indonesia

GRESIK – Anggota Komisi VII DPR RI, Novita Hardini, menyoroti keberlanjutan investasi besar yang dilakukan PT ...
LEGISLATIF

Antisipasi Kenaikan Harga Jelang Ramadhan, DPRD Surabaya Siap Pantau Harga Bahan Pokok

SURABAYA – Antisipasi adanya kenaikan harga bahan pokok mendekati bulan puasa Ramadhan, DPRD Kota Surabaya akan ...
KRONIK

Era Baru Bangkalan, Lukman Ajak Masyarakat Bersatu untuk Membangun

BANGKALAN – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Bangkalan menggelar rapat pleno terbuka di kantornya untuk menetapkan ...
LEGISLATIF

Soal Guru Honorer Jombang Tak Lolos PPPK, Totok: Masih Diakomodir Jadi PPPK Paruh Waktu

JOMBANG – Ketua Komisi A DPRD Jombang, Totok Hadi Riswanto minta guru honorer di Jombang tidak khawatir soal ...