PONOROGO – Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko dan Lisdyarita, memaparkan programnya terhadap kesejahteraan penyandang disabilitas, apabila dirinya terpilih menjadi Bupati Ponorogo.
Hal itu disampaikan Sugiri saat mengikuti Dialog Publik bersama para mahasiswa Universitas Muhammadiyah Ponorogo (UMPO), Selasa (12/11/2024).
Ketika diberi pertanyaan oleh panelis terkait apa ada pemberian kesempatan terhadap penyandang disabilitas dalam memasuki dunia kerja, Sugiri mengaku sudah menyiapkan solusinya.
“Penyandang disabilitas ini ‘PR’ kami bersama-sama. Kami juga sulit kenapa ketika merekrut PNS, kami tidak diberi ruang sedikit pun oleh pusat,” ujar Sugiri didampingi Lisdyarta di Gedung Expotorium UMPO.
“Solusinya, kami merumuskan ada 4 BUMD yang akan kami dirikan sehingga kami bisa angkat karyawan yang hebat-hebat,” imbuhnya.
Ia menjanjikan, setidaknya melalui 4 Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang menaungi berbagai bidang, bisa sebagai tempat untuk pemberdayaan para penyandang disabilitas.
“Empat BUMD kami berikan, angkat karyawan dari difabel,” tambahnya.
Pertama, BUMD yang bergerak di bidang pariwisata. Menurutnya, perlu didirikan BUMD untuk mendukung Ponorogo sebagai kota wisata.
“Dengan adanya pariwisata, akan ada episentrum pariwisata dan efek domino ekonomi yang bisa merekrut tenaga kerja sehingga difabel bisa masuk di ruang-ruang pemerintah,” tutur Sugiri.
Kedua, ada BUMD yang bergerak di bidang pangan. Indeks Ketahanan Pangan (IKP) Kabupaten Ponorogo berada di posisi ke-3 se-Jawa Timur dengan nilai 86,20.
“Di bidang pertanian, ada BUMD yang urus pertanian. Jarak antara on frame ke off farm padi butuh pengolahan. Saya pingin di Ponorogo ada BUMD yang mengurus pangan agar Ponorogo indeks ketahanan pangannya bagus,” terangnya.
Lalu ketiga, BUMD yang bergerak di bidang pengelolaan pasar, agar bisa mengatur banyaknya pasar tradisional di Ponorogo agar tidak kumuh.
Keempat, BUMD yang bergerak di bidang Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM). Karena masih berstatus perusahaan daerah, sehingga akan menjadikannya sebagai BUMD.
“Ponorogo kita buat maju, pendapatan asli daerah (PAD) meningkat, sehingga kemandirian membangun secara inovatif akan terwujud,” beberanya.
Tak hanya itu, politisi PDI Perjuangan itu mengakui, di eranya telah membangun beberapa fasilitas ramah difabel. Seperti terdapat guiding block (jalan pemandu) di trotoar dan terapi penyandang disabilitas.
“Saya memulainya itu memang belum sempurna. Dan saya yakin dengan cara yang kami lakukan, Ponorogo pelan-pelan akan ramah difabel,” tandasnya. (jrs/set)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS