Selasa
26 November 2024 | 6 : 28

Ibu Silvia Mengeluh Dokumen Kependudukannya Ditahan Rumah Sakit, Ghoni: Kita Bantu untuk Mendapatkan Haknya

PDIP-Jatim-Ghoni-15102021

SURABAYA – Sekretaris Fraksi PDI Perjuangan DPRD Surabaya, Abdul Ghoni Mukhlas Ni’am, menerima keluhan dari warga Maspati, Surabaya, Silvia Damayanti. Ditemani sang suami, Ibu satu anak ini mengadu ke Fraksi PDI Perjuangan DPRD Surabaya karena terlibat masalah tunggakan biaya pengobatan di RSIA Merr Kendangsari.

Menurut Silvia, dokumen kependudukan miliknya ditahan pihak RSIA Merr Kendangsari, lantaran ia belum mampu melunasi sisa pembayaran biaya persalinannya setahun silam.

“Sekitar bulan Agustus tahun lalu, karena kondisi emergency saya mau melahirkan, dan sebelumnya kita juga sudah disodori tanda tangan untuk biayanya sesuai dengan brosurnya sekitar 19 juta, tetapi saat pulang tagihannya membludak sekitar 28 juta,” tutur Silvia didampingi suaminya, Agung Cahyono Putro, di ruang Fraksi PDI Perjuangan DPRD Surabaya pada, Kamis (14/10/2021).

Sampai saat ini Silvia dan suami mencoba untuk mengangsur tagihan tersebut. Setelah dipotong uang muka Rp 4.000.000, jelas Silvia, dirinya membayar dengan cara mengansur. Saat ini, sisa tagihannya yang ditanggungnya sebesar Rp 15.000.000.

Karena tunggakan tersebut, KTP dan Surat keterangan kelahiran (SKL) masih ditahan oleh pihak rumah sakit. Akibatnya tutur Silvia, hingga saat ini, ia kesulitan untuk mengurus akta kelahiran.

“Saya kesulitan mengurus akte, karena KTP dan SKL ditahan pihak Rumah Sakit karena tidak bisa melunasi,” keluh Silvia.

Atas persoalan ini, Ghoni, sapaan akrab Abdul Ghoni Mukhlas Ni’am, menegaskan, PDI Perjuangan yang merupakan Partai Wong Cilik siap membantu setiap kesulitan yang menimpa warga Surabaya.

“Sebagai warga surabaya dan warga yang tergolong kurang beruntung secara ekonomi, ibu Silvia ini harus mendapatkan haknya. Kita akan kirim surat ke wali kota, kadinkes, dan pihak rumah sakit,” ujarnya.

Alumni PMII Surabaya ini berharap agar kejadian-kejadian penahanan berkas pribadi seperti yang dialami ibu Silvia ini tidak terulang lagi di Kora Pahlawan ini.

“Karena yang bersangkutan adalah masyarakat berpenghasilan di bawah rendah, karena sang suami bekerja sebagai sopir. Saya berhadap tidak ada lagi kejadian-kejadian seperti ini,” tutup Ghoni. (arul/set)

BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Tag

Baca Juga

Artikel Terkini

KRONIK

Hari Guru Nasional, Bupati Fauzi Apresiasi Dua Pendidik Raih Prestasi Tingkat Nasional

SUMENEP – Pada peringatan Hari Guru Nasional 2024, Bupati Sumenep, Achmad Fauzi Wongsojudo memberi apresoasi atas ...
KABAR CABANG

Untuk Risma-Gus Hans dan Eri-Armuji, PDIP Surabaya Gelar Doa Bersama dan Santuni Anak Yatim Piatu

SURABAYA – Memasuki hari kedua masa tenang Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pilkada) 2024, Dewan Pimpinan Cabang (DPC) ...
LEGISLATIF

DPRD Surabaya Bentuk Pansus Raperda Pengembangan Ekraf

SURABAYA – Sidang paripurna ketiga DPRD Surabaya pada Senin (25/11/2024) memutuskan pembentukan panitia khusus ...
EKSEKUTIF

Usai Cuti Kampanye, Eri Pastikan Pengerjaan Proyek Strategis di Kota Surabaya

SURABAYA – Setelah dua bulan cuti kampanye Pilkada 2024, Eri Cahyadi kembali ke Balai Kota Surabaya melanjutkan ...
LEGISLATIF

Jaga Kepercayaan Rakyat dan Pastikan Pilkada Berlangsung Demokratis, Pulung Harap APH Netral

SURABAYA – Anggota Komisi III dari Fraksi PDI Perjuangan DPR RI Pulung Agustanto menyoroti pentingnya netralitas ...
KABAR CABANG

Menangkan Pilgub Jatim, DPC Kota Probolinggo Perkuat Saksi

PROBOLINGGO – Memenangkan Risma-Gus Hans di Pilkada Jawa Timur menjadi sebuah harga mati bagi kader PDI Perjuangan ...