BANTUL – Sekretaris Jenderal Serikat Nasional Pelestari Tosan Aji Nusantara (Senapati Nusantara/SN) Hasto Kristiyanto mengatakan bahwa Indonesia merupakan bangsa besar dan memiliki sejarah penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi tinggi yang bahkan turut berkontribusi atas peradaban dunia.
Hasto mengatakan banyak jejak yang membuktikan hal tersebut, salah satunya Candi Borobudur dan ilmu pembuatan logam pada abad keenam.
“Ilmu logam kita, pematung kita, kalau kita lihat di abad tujuh, delapan, sembilan, sepuluh, sampai 14, itu menunjukkan kita sebagai bangsa yang memadukan antarberbagai unsur-unsur logam, menjadi unsur seni sangat luar biasa yang begitu indah,” kata Hasto saat membuka Kongres Kedua Senapati Nusantara di Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sabtu (17/9/2022).

Pria asal Yogyakarta itu menerangkan pada Candi Borobudur juga terdapat relief yang menunjukkan alat musik dan senjata khas Nusantara. Hasto lalu menggambarkan bagaimana riset yang dilakukan Trie Utami, Dewa Bujana dan kawan-kawan yang menemukan 226 jenis alat musik dalam relief di Candi Borobudur.
Singkatnya dalam riset itu, peneliti kemudian menemukan 226 jenis alat musik itu tersebar ke 40 negara. Yang lebih mengejutkan 40 negara itu berada di jalur pelaut Nusantara dengan letak di arah barat mata angin.
“Bayangkan kalau 226 alat musik itu bermain bersama-sama, ini jadi orkestrasi luar biasa,” jelas Sekjen PDI Perjuangan ini.

Meski demikian, lanjut Hasto, penjajahan kolonialisme Belanda selama sekitar 350 tahun membuat rakyat Nusantara terpukul.
“Kita kemudian menjadi bangsa terjajah, mental terjajah, kemudian bangsa yang tidak memiliki suatu percaya diri. Karena sekian ratus tahun diperlakukan sebagai inlander sebagai bangsa bodoh, tidak punya kesempatan untuk mengembangkan kemampuan ilmu dan teknologi yang masa Majapahit sudah luar biasa,” paparnya.
Setelah merdeka, Bung Karno mencoba untuk memperbaiki itu. Falsafah dasar negara Pancasila yang digali Bung Karno dari bumi Nusantara diharapkan mampu mengembalikan kepercayaan diri masyarakat Indonesia. “Pancasila suatu falsafah yang hidup di dalam dan mengakar dari sejarah Nusantara,” jelas Hasto.

Sementara itu, Ketua Umum Senapati Nusantara Nurjianto mengatakan dalam kongres ini pihaknya menampilkan 77 tosan aji terbaik. Angka 77 ini juga mewakili kemerdekaan RI yang berulang tahun ke-77.
Dalam acara ini, hadir juga Ketua Dewan Pembina SN sekaligus anggota DPR RI Idham Samawi serta anggota Dewan Pertimbangan SN KH Nuril Arifin Husein, perwakilan dari Kraton Yogyakarta, pihak dari Istana Kepresidenan Yogyakarta, serta 73 ketua paguyuban, lembaga, dan komunitas pelestari tosan aji.
Tosan aji adalah istilah dalam bahasa Jawa untuk segala jenis senjata tradisional yang terbuat dari besi yang dianggap sebagai pusaka. (red/pr)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS