SURABAYA – Tingginya harga cabai masih dialami sejumlah wilayah di Jawa Timur. Berdasarkan data Siskaperbapo per Jumat (10/6/2022) harga rata-rata per kabupaten/kota telah menyentuh angka Rp 95 ribu, dengan harga tertinggi di Kabupaten Banyuwangi senilai Rp 227 ribu.
Menanggapi hal tersebut, anggota Komisi B DPRD Provinsi Jawa Timur, Daniel Rohi, menyarankan masyarakat untuk menggunakan bahan alternatif lain, yakni cabai kering.
Politisi PDI Perjuangan itu mengatakan, kebutuhan masyarakat memang cukup tinggi untuk komoditas cabai. Terlebih, banyak makanan yang identik dengan rasa pedas.
Karena itu, olahan cabai kering bisa dimanfaatkan sebagai pengganti, sembari menunggu harga kembali stabil.
“Masyarakat bisa mengkonsumsi cabai kering, pasta, dan olahan sehingga tidak tergantung pada cabai fresh,” ucapnya, Jumat (10/6/2022).
Fenomena naiknya harga cabai memang mengundang banyak keluhan. Maka untuk menstabilkan harga, pihaknya akan melakukan beberapa upaya. Mulai dari membantu dalam pengolahan pasca panen, hingga pemberian obat pembasmi hama.
“Kita akan membantu pengolahan pasca panen ketika kelebihan produksi, bisa dijadikan cabe kering, bubuk, pasta, dan sebagainya,” tuturnya. (nia/set)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS