Sabtu
25 Oktober 2025 | 8 : 54

Gelontorkan Rp500 Miliar untuk Program UHC, Cak Eri Harap Tingkatkan Kesejahteraan Masyarakat

pdip-jatim-240608-cak-eri

SURABAYA – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menggelontorkan anggaran lebih dari Rp500 miliar per tahun untuk program berobat gratis bagi seluruh warga ber-KTP Surabaya. Hal itu sebagai upaya pemkot memberikan jaminan kesehatan bagi seluruh warga Surabaya melalui program universal health coverage (UHC).

Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, mengatakan bahwa program pelayanan kesehatan gratis bagi warga ber-KTP dan KK Surabaya itu sudah berjalan sejak April 2021.

”Jadi, mulai April 2021 seluruh warga KTP Surabaya di manapun rumah sakit yang bekerja sama dengan pemerintah kota, cukup dengan KTP sudah bisa dilayani kesehatannya,” ujar Wali Kota Eri.

Cak Eri, sapaan akrabnya, berharap, program UHC dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Surabaya. Selain itu, memastikan warga Surabaya mendapatkan akses pelayanan kesehatan gratis tanpa harus menghadapi kesulitan finansial.

”Jadi, jangan ragu untuk berobat jika sakit, karena Pemkot Surabaya hadir untuk memberikan layanan kesehatan yang terbaik bagi warga,” jelas politisi PDI Perjuangan itu.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya, Nanik Sukristina, menambahkan bahwa dengan program UHC, seluruh warga Kota Surabaya dapat memiliki akses ke layanan kesehatan yang berkualitas dan adil.

Dia menjelaskan, skema pendaftaran program UHC, dilakukan Pemkot Surabaya ke BPJS Kesehatan. Sumber dana program, berasal dari APBD Surabaya, DBHCHT (Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau), Pajak Rokok, dan Dana Alokasi Umum (DAU) Kesehatan.

”Dengan warga Kota Surabaya ter-cover dalam program UHC, akan mempermudah akses pelayanan kesehatan dan meningkatkan status kesehatan,” ujar Nanik.

Menurutnya, Pemkot Surabaya mengalokasikan anggaran lebih dari Rp 500 miliar per tahun agar warga bisa mendapatkan layanan kesehatan gratis. Besaran anggaran tersebut, mencukupi kebutuhan pembiayaan premi kepesertaan BPJS bagi seluruh warga Surabaya.

”Untuk anggaran UHC 2024, Rp 527,980 miliar. Sedangkan jumlah Penerima Bantuan Iuran (PBI) sebanyak 1.234.187 jiwa,” ungkap Nanik Sukristina.

Selain itu, Nanik menambahkan, program UHC mencakup semua fasilitas pelayanan kesehatan (Fasyankes) yang bekerja sama dengan BPJS Kesehatan. Yakni, Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) yakni Puskesmas dan Klinik Pratama.

Kemudian fasilitas kesehatan rujukan tingkat lanjut (KRTL), yang terdiri atas rumah sakit dan klinik utama. ”Layanan kesehatan pada program UHC sesuai dengan program layanan di BPJS Kesehatan,” jelas Nanik.

Seperti diketauhi, ada total 226 Fasyankes di Surabaya yang bekerja sama dengan BPJS Kesehatan dalam program UHC. Ratusan Fasyankes tersebut, terdiri atas 45 rumah sakit, 14 klinik utama, 104 klinik pratama, 63 puskesmas. (set)

Tag

Baca Juga

Artikel Terkini

LEGISLATIF

Bimtek Pengolahan Sampah Organik, Puti: Disiplin Menjaga Lingkungan Bermula dari Keluarga 

SURABAYA – Anggota Komisi X DPR RI Puti Guntur Soekarno bersama Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menggelar ...
EKSEKUTIF

Bupati Kediri Dukung Penuh Program 3 Juta Rumah, Siap Bantu Warga MBR dan PPPK

KEDIRI – Bupati Hanindhito Himawan Pramana (Mas Dhito) menyambut positif pelaksanaan sosialisasi program 3 Juta ...
LEGISLATIF

Sosialisasi Pencegahan Judi Online, Raymond Tara Sampaikan Pentingnya Peran Keluarga

SIDOARJO – Sekretaris Komisi A DPRD Sidoarjo, Raymond Tara Wahyudi ST, menekankan pentingnya peranan keluarga dalam ...
LEGISLATIF

Ringankan Beban Masyarakat, Legislator Banteng Madiun Ini Dukung Program OOTD PLN

MADIUN — Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kabupaten Madiun, Budi Wahono, kembali menunjukkan kepeduliannya ...
HEADLINE

Tunggakan BPJS Kesehatan Dihapus, Deni: Langkah Nyata Pemerintah Perluas Perlindungan Sosial

SURABAYA – Wakil Ketua DPRD Jawa Timur, Deni Wicaksono mengapresiasi kebijakan Menteri Keuangan Purbaya Yudhi ...
LEGISLATIF

Fraksi PDI Perjuanngan DPRD Jatim Dukung Pencabutan Enam Perda

SURABAYA – Fraksi PDI Perjuangan DPRD Jawa Timur mendukung pencabutan enam peraturan daerah (Perda) yang diajukan ...