BANYUWANGI – Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) berencana untuk menggandeng Pemkab Banyuwangi untuk melaksanakan program deradikalisasi yang ditujukan untuk para eks narapidana tindak terorisme.
Kegiatan deradikalisasi itu rencananya akan dilakukan dalam bentuk usaha di bidang kelautan, khususnya bidang perikanan. Kepala BNPT, Komjen Pol Boy Rafli Amar, menyampaikan rencana tersebut saat melakukan kunjungan ke Banyuwangi, Senin (6/9/2021).
Boy Rafli lalu menjelaslan, BNPT saat ini sedang menjajaki potensi yang bisa menjadi mitra BNPT untuk dikerjasamakan. Nantinya, bidang kerjasama itu akan menjadi tempat untuk berbaurnya eks narapidana terorisme. Mereka akan diberi wadah untuk dapat berdaya dan produktif, sehingga memiliki kemandirian pada aspek ekonomi.
“Program ini untuk menjamin kesejahteraan meraka yang mana dengan status napi teroris mereka akan cukup sulit kembali ke masyarakat. Jadi, agar mereka bisa memiliki keterampilan dan bisa produktif, maka kita konsep progam ini untuk pembangunan kesejahteraan para eks napiter. Kita berharap mereka secara ekonomi bisa mandiri,” beber polisi bintang tiga ini.
Menanggapi rencana tersebut, Wakil Bupati Banyuwangi, H. Sugirah menyatakan, pihaknya siap untuk bekerja sama dan akan segera menindaklanjuti rencana kerjasama yang disampaikan oleh BNPT untuk membuat program deradikalisai melalui pemberdayaan mantan napiter.
“Kita siap untuk melakukan kerja sama ini. Nanti, secara teknis pelaksanaannya kita menunggu petunjuk dari BNPT,” jelasnya.
Bendahara DPC PDI Perjuangan Banyuwangi ini mengatakan, bahwa rogram deradikalisasi eks napiter ini, adalah hal yang sangat positif dan merupakan bagian dari reintegrasi sosial bagi para napiter. Persoalan reintegrasi sosial ini merupakan sesuatu yang tidak mudah bagi eks napiter. Program ini juga bagian dari pembinaan lanjutan bagi eks napiter yang diamanatkan undang-undang.
“Program ini adalah hal yang sangat positif untuk membangun kembali kepercayaan sosial (reintegrasi) masyarakat kepada para eks napi terorisme. Mereka akan dibina dan dibekali cara berwirausaha. Harapannya, mereka bisa produktif dan ketika kembali ke masyarakat dapat memberi dampak positif,” jelas Sugirah.
Sugirah juga menjelaskan, Banyuwangi sebenarnya jauh-jauh hari sudah melakukan antisipasi terkait dengan terorisme yaitu dengan adanya smart santri dan Forum Komunikasi Antar Umat Beragama. Program-program tersebut dalam rangka membangun komunikasi agar jaringan terorisme tidak masuk ke dalam tubuh Banyuwangi.
“Kami sebelumnya juga telah menjalin kerjasama dengan Forkopimda dan instansi terkait, membuat program pencegahan doktrin radikalisme dan terorisme untuk memfilter, agar terorisme ini tidak masuk ke Banyuwangi, dan dengan adanya program dari BNPT ini akan semakin menguatkan sistem pencegahan terhadap tindakan terorisme,” pungkasnya. (ryo/set)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS