
SIDOARJO – Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Sidoarjo menggelar aksi unjuk rasa di depan kantor DPRD Kabupaten Sidoarjo, Kamis (4/9/2025).
Aksi yang bertema “GMNI Bersama Rakyat Melindungi Rakyat” itu menyoroti tragedi meninggalnya balita berusia 2 tahun 10 bulan, Hanania Fatin Majida di salah satu klinik swasta sekaligus menyuarakan sejumlah tuntutan strategis.
Dalam orasinya, para aktivis GMNI itu menyebut peristiwa terjadi karena lemahnya pihak dinkes dalam menjalankan fungsi koordinatif dan pengawasan standar pelayanan kesehatan pada klinik maupun rumah sakit. Baik swasta maupun negeri.
“Bagaimana dinkes menerapkan standar pelayanan kesehatan sekaligus pengawasan terhadap seluruh klinik maupun rumah sakit sehingga ada kejadian ini,” kata Ketua DPC GMNI Sidoarjo, Antonius Duha.
Karena itu, lanjut dia, pihaknya meminta ada proses investigasi maupun audit terhadap klinik termasuk dinkes sebagai bagian tak terpisah dari peristiwa ini.
“Kami meminta agar Bupati dan DPRD benar-benar mengawal proses hukum atas kasus yang menimpa Hanania,” katanya.

Pada kesempatan itu, GMNI Sidoarjo juga menyuarakan isu-isu nasional. Seperti desakan untuk pengesahan RUU Perampasan Aset dan reformasi internal di Kepolisian RI menyusul berbagai tindak anarkis personelnya dalam pengamanan demonstrasi belakangan ini.
Aksi mahasiswa disambut sejumlah legialator. Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Sidoarjo, Kusumo Adi Nugroho pada acara itu menyampaikan hal senada dengan tuntutan GMNI.
“Tentunya kita tetap menunggu hasil investigasi resmi yang saat ini masih berjalan,” tegasnya.
Menurut Kusumo, DPRD selama ini telah mendorong sosialisasi kesehatan melalui puskesmas dan layanan publik milik pemerintah. Namun, lemahnya pengawasan di klinik swasta dinilai menjadi titik rawan yang perlu segera dibenahi.
Fraksi PDI Perjuangan, kata dia, berkomitmen mendorong agar pengawasan layanan kesehatan di Sidoarjo tidak hanya fokus pada fasilitas pemerintah. Juga swasta. Apalagi urusan kesehatan bersentuhan langsung dengan masyarakat.
Sementara, Ketua DPRD Sidoarjo, H. Abdillah Nasih, mengapresiasi sikap kritis mahasiswa yang menggelar aksi menyoroti isu-isu lokal di Sidoarjo. Ia menegaskan, peristiwa memilukan tersebut menjadi evaluasi besar-besaran bagi layanan kesehatan di Kota Delta.

Bantu Korban
Apa yang dilakukan DPC GMNI Sidoarjo tak sekadar mendesak pihak-pihak terkait untuk menuntaskan kasus ini.
Beberapa hari sebelumnya, para aktivis GMNI itu melakukan aksi kemanusiaan. Sejumlah perwakilan mendatangi rumah korban dan memberikan bantuan untuk keluarga mereka. (hd/hs)