Selasa
11 November 2025 | 5 : 09

Sosialisasi, Hari Yulianto Sampaikan Akurasi Data Kunci Sukses Pembangunan

IMG_4988_copy_591x421

SIDOARJO – Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Jawa Timur, Hari Yulianto menegaskan bahwa sinkronisasi data merupakan hal paling penting dalam memastikan kebijakan termasuk berbagai program bantuan pemerintah agar tepat sasaran.

Hal itu disampaikan Hari Yulianto membuka acara Sosialisasi “Keadilan Sosial Dimulai dari Kita” di Dayana Coffee Kecamatan Wonoayu, Kabupaten Sidoarjo, Senin (13/10/2025) malam.

“Sinkronisasi data bukan sekadar urusan teknis, tetapi langkah nyata menuju pemerataan pelayanan publik dan kebijakan yang adil. Ketika data kependudukan, pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraan tersinkron dengan baik, maka tidak ada lagi kelompok masyarakat yang terlewat dari perhatian pemerintah,” ujar Hari dalam sambutannya.

Ia mencontohkan, banyak program pemerintah yang sudah menyasar masyarakat kurang mampu, seperti Program Indonesia Pintar (PIP), Bantuan Operasional Sekolah (BOS), Beasiswa Santri Unggul Jatim , KIP Jawara Jatim, KIP Kuliah, dan lainnya. Namun, kata Hari, jika persoalan data masih tidak sinkron, maka penyerapannya tidak bisa maksimal.

“Kalau masalah sinkronisasi data masih menjadi hambatan kita, maka program-program ini tidak bisa menyasar masyarakat yang benar-benar membutuhkan,” tegas Hari Yulianto yang juga Plt Ketua DPC PDI Perjuangan Sidoarjo.

Ia berharap, sosialisasi ini dapat mengedukasi masyarakat agar turut berperan aktif memperbarui data diri dan keluarga, baik melalui sistem daring maupun perangkat desa.

“Pemerintah bisa membuat kebijakan yang hebat, tapi tanpa data yang benar, hasilnya tidak akan dirasakan secara adil,” pungkasnya.

Salah satu narasumber dalam kegiatan tersebut, Hakim Firmansyah, SH MKn dalam penyampaian materi mengatakan, jika masih adanya perbedaan data antara instansi seperti Dinas Pendidikan, Dinas Sosial, dan Dinas Kesehatan sering menimbulkan tumpang tindih penerima bantuan.

“Masih ada warga yang tercatat sebagai penerima bantuan di satu dinas, tapi tidak di data dinas lainnya. Akibatnya, distribusi program tidak merata,” ujarnya.

Berdasarkan data Dinas Sosial Provinsi Jawa Timur tahun 2025, terdapat sekitar 3,2 juta warga penerima bantuan sosial aktif, namun hasil verifikasi menunjukkan sekitar 7–9 persen data ganda atau tidak valid karena perbedaan NIK dan alamat.

Maka Hakim mengajak ratusan peserta yang hadir terkait pentingnya peran aktif mereka dalam memastikan data pribadi dan keluarga tercatat dengan benar di sistem kependudukan maupun layanan publik.

“Bapak ibu perlu sadar bahwa mengurus dan memperbarui data bukan hanya urusan administrasi, tapi bagian dari memastikan hak-hak sosial bisa diterima secara tepat,” ujarnya.(ian/hd/hs)

Tag

Baca Juga

Artikel Terkini

EKSEKUTIF

Wabup Antok Sisir Warga Miskin yang Belum Tersentuh Program RTLH

NGAWI – Program pengentasan rumah tidak layak huni (RTLH) di Kabupaten Ngawi belum sepenuhnya menjangkau warga ...
EKSEKUTIF

Bupati Blitar Berharap PPDI Jadi Mitra Strategis Pemerintah Daerah

BLITAR – Bupati Rijanto, mengucapkan selamat kepada jajaran pengurus Perangkat Pemerintah Desa Indonesia (PPDI) ...
SEMENTARA ITU...

Bandara Dhoho Kembali Beroperasi, Bupati Kediri Berharap Okupansi Penumpang Terus di Atas 70%

KEDIRI – Penerbangan perdana maskapai Super Air Jet rute Jakarta – Kediri pada Senin (10/11/2025) menandai ...
LEGISLATIF

Novita Hardini: Perusahaan AMDK Harus Bertanggung Jawab atas Air Rakyat dan Lingkungan!

JAKARTA — Anggota Komisi VII DPR RI Novita Hardini, menyoroti lemahnya tanggung jawab sosial dan keberlanjutan ...
LEGISLATIF

Pas di Momen Hari Pahlawan, DPRD dan Pemkot Sahkan RAPBD Surabaya 2026 Rp 12,7 T

SURABAYA – Bertepatan dengan momentum Hari Pahlawan, DPRD bersama Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya mengesahkan ...
SEMENTARA ITU...

Cegah Kasus Seperti SMAN 72 Jakarta, Pemkot Surabaya Perkuat Persatuan Antar Siswa

SURABAYA – Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, menyoroti kejadian ledakan bom di SMA Negeri 72 Jakarta dilakukan yang ...