Minggu
26 Oktober 2025 | 6 : 10

Fraksi PDI Perjuangan DPRD Jatim Tolak Penyediaan Alat Kontrasepsi bagi Pelajar

pdip-jatim-240301-sub

SURABAYA – Fraksi PDI Perjuangan DPRD Jawa Timur tegas menolak ketentuan yang mengatur penyediaan alat kontrasepsi (alat pencegah kehamilan) bagi pelajar dan remaja sebagaimana tertuang dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 28 Tahun 2024.

PP ini merupakan aturan pelaksana dari Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan. Poin yang paling banyak diperdebatkan adalah Pasal 103 ayat (4) yang mengatur tentang penyediaan alat kontrasepsi bagi anak usia sekolah dan remaja.

Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Jawa Timur, Sri Untari Bisowarno, menilai bahwa aturan ini dapat merusak moral generasi muda Indonesia.

Penyediaan alat kontrasepsi bagi pelajar, sebutnya, dapat memicu seks bebas dan merusak moral masyarakat. Menurutnya, tidak ada agama satupun yang melegalkan seks bebas.

Karena itu, kata Untari, pasal ini harus dicabut kalau tidak ingin moral masyarakat hancur. Sebab, nantinya sangat berpotensi terjadi seks bebas di mana-mana karena disediakan alat kontrasepsi.

“Mau jadi apa negara kita? Kami, Fraksi PDI Perjuangan menolak peraturan tersebut, karena tidak akan membuat anak-anak kita baik ke depannya,” tegas Sri Untari Bisowarno di Surabaya, Sabtu (10/8/2024).

“Kita ini berbangsa dan bernegara membutuhkan generasi masa depan. Kalau generasi masa depan dirusak dengan cara seperti ini melalui peraturan, artinya kita tidak ingin bernegara dengan baik,” sambung dia.

Legislator yang juga Sekretaris DPD PDI Perjuangan Jatim tersebut menuturkan bahwa sebagai seorang ibu, dirinya mengajarkan nilai-nilai keagamaan, etika sosial, dan kemasyarakatan kepada anak-anaknya agar mereka tidak terjerumus dalam pergaulan bebas.

“Saya sebagai ibu mengajarkan nilai-nilai tentang keagamaan, nilai-nilai etika sosial, nilai-nilai kemasyarakatan untuk bisa membuat anak-anak kami tidak akan menyentuh seks jika belum dilegalkan oleh sebuah pernikahan,” tuturnya.

Menurut Untari, PP yang mengatur penyediaan alat kontrasepsi bagi pelajar justru merupakan pelecehan terhadap anak-anak Indonesia.

Dia menekankan bahwa generasi muda memiliki kepentingan besar di masa depan dan seharusnya dibekali dengan nilai-nilai yang baik.

“Bagi saya ini justru suatu pelecehan kepada anak Indonesia. Bagaimana ceritanya anak yang mereka ini punya kepentingan ke depan, memiliki basis agama bagus,” tandas Untari.

Jawa Timur, sebutnya, merupakan provinsi dengan latar belakang religius yang kuat, tempat tinggal para ulama besar seperti Hadratus Syekh Hasyim Asy’ari dan para wali.

“Dan yang lebih utama lagi, Jawa Timur ini adalah tempat di mana provinsi religius,” tutupnya. (yols/pr)

Tag

Baca Juga

Artikel Terkini

LEGISLATIF

Raperda Kawasan Tanpa Rokok, Fraksi PDI Perjuangan Bojonegoro Minta Ada Pertimbangan Sosial dan Ekonomi

BOJONEGORO – Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kabupaten Bojonegoro menyampaikan pandangan umum terhadap Rancangan ...
LEGISLATIF

Pastikan Tak Lagi Jadi Beban APBD, Wakil Ketua DPRD Jatim Dorong Pansus BUMD

SURABAYA – Wakil Ketua DPRD Jawa Timur, Deni Wicaksono, mendorong pembentukan panitia khusus (Pansus) untuk ...
LEGISLATIF

Ketua DPRD Kota Malang Dorong Partisipasi Semua Elemen Sukseskan Program MBG

MALANG – Ketua DPRD Kota Malang Amithya Ratnanggani Sirraduhita mendorong partisipasi dan kolaborasi bersama ...
EKSEKUTIF

Pemkab Gresik Gratiskan BPHTB bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah

GRESIK – Pemerintah Kabupaten Gresik secara resmi mengumumkan pembebasan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan ...
LEGISLATIF

Percepatan Solusi Infrastruktur, Ketua DPRD Trenggalek Tinjau Jalan dan Jembatan di Munjungan

TRENGGALEK – Ketua DPRD Kabupaten Trenggalek, Doding Rahmadi, terus aktif menyerap aspirasi masyarakat dengan turun ...
SEMENTARA ITU...

Cegah Pesta Gay Terulang di Surabaya, Eri Cahyadi Kumpulkan Pengelola Hotel

SURABAYA – Wali Kota Eri Cahyadi mengumpulkan pengelola hotel di Surabaya, Sabtu (18/10/2025) setelah peristiwa ...