SURABAYA – Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menyatakan, pihaknya bersama Kemenag, Muslimat, dan juga Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU), akan menyiapkan kendaraan untuk warga Kota Pahlawan yang ingin menghadiri perayaan 1 abad NU di Sidoarjo.
“Kita akan siapkan transportasinya, konsumsinya, dan akan kita kawal dengan mobil ambulans, serta kita juga akan siagakan toilet portable di sana. Bahkan, mereka nanti juga akan dikawal oleh Polrestabes Surabaya karena memang sekarang cari bus sulit. Biasanya ada di Malang, tapi ternyata dipakai oleh Malang sendiri, di tempat lain juga seperti itu,” kata Eri Cahyadi di Surabaya, Senin (6/2/2023).
Dia bersyukur karena ternyata Kapolrestabes Surabaya sudah menyiapkan 25 bus. Nantinya bus sekolah beserta angkutan pengumpan (feeder) yang baru milik Pemkot Surabaya juga akan dikeluarkan untuk kendaraan warga Surabaya yang akan menghadiri Harlah 1 abad NU itu.
Bahkan, nanti mobil-mobil dinas pemkot juga akan dikeluarkan. “Semoga yang berangkat ke sana nanti bisa lancar dan aman serta selamat mulai berangkat hingga pulang kembali,” ujarnya.
Sementara ini yang bisa difasilitasi sekitar 7 ribuan orang, sehingga nanti akan ada beberapa bus yang digunakan untuk membawa mereka ke Sidoarjo. Namun, untuk kepastian berapa orangnya yang akan difasilitasi dan berapa bus yang akan digunakan akan dirapatkan kembali.
Selain memastikan transportasinya, Eri juga memastikan akan berkoordinasi dengan jajaran di Sidoarjo terkait tempat parkir kendaraan, penempatan toilet portable, hingga penempatan mobil ambulans. Sebab, ia yakin nanti pada saat acara, arus lalu lintas di sana akan krodit dan banyak rombongan.
Eri juga menjelaskan alasannya memfasilitasi warga untuk hadir di acara tersebut. Sebenarnya, mereka itu sudah dikoordinir oleh Kemenag, muslimat, MWCNU dan lainnya. Namun, dalam hal ini Pemkot Surabaya ingin membantu mereka supaya warga Surabaya yang hadir ke acara itu selalu aman dan nyaman.
Selain itu, Surabaya ini tidak bisa dilepaskan dari NU dan Muhammadiyah. Apalagi kantor PBNU pertama ada di Surabaya yang sekarang menjadi kantor PCNU.
Bagaimana pun juga resolusi jihad diserukan pertama kali di Surabaya, bagaimana para santri ketika merebut kemerdekaan, khususnya pada saat 10 November 1945 yang ikut bertempur habis-habisan juga santri di Surabaya.
“Jadi, Surabaya ini tidak bisa dilepaskan dari NU, makanya ketika Harlah 1 Abad NU di Sidoarjo, kita akan support penuh untuk warga Surabaya yang berangkat ke sana. Yang ikut ini pasti banyak makanya kita siapkan untuk jalan daratnya,” katanya. (nia/pr)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS