SURABAYA – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya terus berkomitmen dalam mendukung proyek strategis nasional, salah satunya adalah Surabaya Regional Railway Line (SRRL). Proyek ini merupakan bagian dari modernisasi layanan kereta rel listrik (KRL) di jalur Surabaya–Sidoarjo.
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menegaskan bahwa proyek SRRL sepenuhnya dibiayai pemerintah pusat melalui anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN).
“SRRL (progres) berjalan, insya Allah anggarannya dari pemerintah pusat. Saat Pak Menko Bidang Infrastruktur, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) ke Surabaya, hal ini juga disampaikan. Targetnya, pada 2027 proyek ini sudah bisa beroperasi,” ujar Eri Cahyadi, dikutip Minggu (23/3/2025).
Sebagai bentuk dukungan terhadap proyek SRRL, Pemkot Surabaya akan melakukan pelebaran jalur di beberapa titik untuk menghilangkan perlintasan sebidang yang berpotensi menimbulkan kemacetan.
“Kami akan melebarkan beberapa titik karena tidak boleh lagi ada lintasan sebidang dengan kereta api,” jelasnya.
Dia mengatakan, penggunaan jalur ganda (double track) dengan ukuran yang lebih besar dalam proyek SRRL berpotensi menyebabkan kemacetan jika tidak dilakukan penyesuaian infrastruktur.
Oleh karena itu, Pemkot Surabaya akan melakukan pelebaran jalan di sejumlah titik untuk menghilangkan perlintasan sebidang.
“Kami akan membangun flyover di Taman Pelangi dan underpass di Jalan Margorejo agar tidak ada perlintasan sebidang. Ke depan, kami juga akan menggarap titik-titik lainnya,” beber Eri.
Selain dua titik tersebut, perlintasan sebidang di Jalan Bung Tomo, kawasan Ngagel, juga menjadi perhatian Pemkot Surabaya. Namun, untuk tahap awal, fokus pengerjaan akan dilakukan di Taman Pelangi dan Jalan Margorejo Indah.
“Proyek di Taman Pelangi insya Allah mulai dikerjakan tahun ini. Untuk Jalan Margorejo Indah, apakah tahun ini atau tahun depan, kami masih berdiskusi dengan Menteri PUPR,” ungkap politisi PDI Perjuangan tersebut.
Eri juga mengungkapkan bahwa flyover di Bundaran Dolog Taman Pelangi dipilih karena lebih efektif dibandingkan underpass.
“Jika dibuat underpass, maka hanya satu sisi yang bisa digunakan. Sementara jika dibuat flyover, kendaraan bisa berputar balik sehingga lebih optimal. Dari arah menuju Bundaran Taman Pelangi bisa kembali ke arah tengah kota,” paparnya.
Terkait pendanaan, menurutnya, pembangunan flyover Taman Pelangi dan underpass Margorejo akan dibiayai bersama oleh pemerintah pusat dan Pemkot Surabaya. (nia/pr)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS