Kamis
09 Oktober 2025 | 1 : 04

Duka Mendalam PDI Perjuangan Surabaya atas Meninggalnya Cak Anam

PDIP-Jatim-Choirul-Anam-10102023

SURABAYA – Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Surabaya, Adi Sutarwijono, menyampaikan rasa belasungkawa yang mendalam atas meninggalnya tokoh Nahdlatul Ulama (NU) Jawa Timur, KH Choirul Anam atau Cak Anam.

“Kami keluarga besar PDI Perjuangan Surabaya turut berduka atas meninggalnya Cak Anam. Semoga beliau mendapat tempat terbaik dan termulia di sisi Tuhan Yang Maha Kuasa serta keluarga yang ditinggalkan diberikan kesabaran dan ketabahan dalam situasi duka ini,” ujar Cak Awi, sapaan akrab Adi Sutarwijono, di Surabaya, Senin (9/10/2023).

Cak Anam wafat pada usia ke-69 tahun setelah sempat menjalani perawatan selama dua pekan di Rumah Sakit Islam (RSI) Jemursari, Surabaya. Cak Anam menghembuskan napas terakhir pada Senin pagi tadi, pukul 05.45 WIB.

Jenazah mantan Ketua GP Ansor Jawa Timur itu diberangkatkan dari rumah duka di Jalan Kutisari Indah Barat IV, Surabaya menuju lokasi pemakaman di Kabupaten Jombang, Jawa Timur, pada pukul 11.45 WIB atau setelah dishalatkan di Masjid Jamin Kibar.

Menurut Cak Awi, Cak Anam merupakan sosok egaliter yang bukan hanya sebagai tokoh NU, tetapi juga tokoh pergerakan politik. Cak Anam juga dikenal suka membimbing para aktivis, termasuk para juniornya di dunia politik dan aktivisme.

“Saya secara pribadi, dulu tahun 90-an dan awal tahun 2000-an, beberapa kali cangkrukan dengan Cak Anam. Beliau tidak pelit berbagi ilmu, berbagi pengalaman, agar kami para juniornya ini bisa menjadi lebih baik. Beliau senior panutan,” jelasnya.

Ketua DPRD Kota Surabaya itu juga menjelaskan, banyak kalangan merasa kehilangan dengan meninggalnya Cak Anam karena sikap yang egaliter, tidak pernah membeda-bedakan kolega, dan selalu ringan tangan dalam menolong.

“Meski sebenarnya beliau adalah tokoh Jatim dan nasional, ketika cangkrukan dengan kami, tetap tidak sombong. Egaliter khas arek Surabaya dan Jawa Timur,” tuturnya.

Sejak mahasiswa, Cak Anam aktif di berbagai organisasi, mulai dari PMII hingga GP Ansor, pendiri sekaligus Dewan Kurator Museum NU di Surabaya.

“Beliau juga seorang penulis dan jurnalis yang produktif,” tandas Cak Awi.

Cak Anam memang rutin menulis buku, antara lain buku “Pemikiran K.H. Achmad Siddiq”, “Gerak Langkah Pemuda Ansor”, hingga “Jejak langkah Sang Guru Bangsa: Suka Duka Mengikuti Gus Dur Sejak 1978”. (antaranews)

Tag

Baca Juga

Artikel Terkini

LEGISLATIF

Banyu Biru: Pariwisata yang Kuat Lahir dari Strategi Komunikasi Cerdas

MADIUN – Anggota Komisi VII DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan, Banyu Biru Djarot menegaskan bahwa kekuatan utama ...
SEMENTARA ITU...

Lampu Hias di Kota Lama Dicolong, Eri Cahyadi Ajak Warga Surabaya Ikut Menjaga

SURABAYA – Lampu dekorasi di kawasan Kota Lama Surabaya hilang diduga dicolong (dicuri). Aksi pencurian itu terjadi ...
LEGISLATIF

Ina Ammania Dorong Penguatan Pendidikan Pesantren di Era Digital

BONDOWOSO – Anggota Komisi VIII DPR RI, Ina Ammania, menegaskan pentingnya penguatan pendidikan pesantren agar ...
EKSEKUTIF

TKD untuk Kabupaten Blitar Dipangkas Rp 309 M, Rijanto: Pembangunan Akan Tetap Optimal

BLITAR – Pemerintah Kabupaten Blitar saat ini tengah menghadapi tantangan besar. Pasalnya pemerintah pusat ...
LEGISLATIF

Tantri Bararoh Perhatian Penuh Kontrol Progres RTLH Warga Kabupaten Malang

MALANG – Ketua Komisi 3 DPRD Kabupaten Malang Tantri Bararoh bersama para anggota Komisi 3 meninjau pelaksanaan ...
KRONIK

Gagas Talkshow ”Dream and Do”, Cara Legislator Banteng Ajak Gen Z Berani Kejar Mimpi

SURABAYA – Suasana hangat dan penuh energi tercipta di talkshow ”Dream and Do” bertema “Berangkat dari Surabaya, ...