KABUPATEN PASURUAN – Anggota Komisi II DPRD Kabupaten Pasuruan, H Arifin menyampaikan, pihaknya terus memantau perkembangan aksi pembuangan susu yang sempat viral di media sosial belakangan hari.
Menurut Arifin, pasca aksi yang viral di media sosial itu, ia dan sejawatnya di komisi II telah menghubungi berbagai pihak terkait.
“Awalnya ada rencana kami di Komisi II akan melakukan sidak ke tempat-tempat terkait. Peternak, koperasi hingga pabrik,” katanya.
Namun, lanjut dia, dari hasil pengumpulan informasi yang dilakukan wakil rakyat di komisi II melalui jejaring masing-masing, peristiwa viral tersebut tidak utuh mencerminkan realitas sesungguhnya.
Persoalan makin tumpang tindih karena ada tengara permainan harga dilakukan sejumlah orang.
Kurangi Impor
Sejauh ini, kata Arifin, peternak melalui KUD masih melaksanakan aktivitas pengiriman ke Industri Pengolahan Susu (IPS) yang ada di Kabupaten Pasuruan.
“Di Kecamatan Tutur, yang menjadi sentra peternakan sapi perah, sejauh ini insyaallah masih beraktivitas normal,” katanya.
Arifin juga menyampaikan, pihaknya telah berkoordinasi dengan dinas terkait.
“Hari ini Senin (11/11/2024) dari Pemkab Pasuruan, dinas peternakan, berudiensi dengan Kementerian Pertanian di Jakarta,” katanya. “Kami (komisi II) juga akan tunggu hasilnya,” imbuhnya.
Pihak dinas juga akan menyampaikan hasil rakor dengan berbagai pihak di Tutur tanggal 9 November lalu. Salah satu poin rakor, IPS diharapkan mengutamakan menerima susu dari peternak lokal dan mengurangi impor.
Aksi pembuangan susu dipicu rencana pemerintah pusat mengimpor 1 juta ekor sapi perah kurun 2025 sampai 2029 seperti dikutip dari selalu.id. Rencana itu untuk memenuhi kebutuhan makan bergizi gratis dan kebutuhan susu reguler. (hs)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS