Minggu
26 Oktober 2025 | 4 : 13

DPC PDI Perjuangan Kabupaten Blitar Gelar Pelatihan 74 Kader Partai Penyuluh Stunting

pdip-jatim-211016-dpc-blitar-kab-kader-stunting-1

BLITAR – DPC PDI Perjuangan Kabupaten Blitar menggelar pelatihan kader partai penyuluh stunting dengan tema” Gerakan Pemberantasan Stunting Upaya Menyelamatkan Generasi Masa Depan”, Sabtu (16/10/2021).

Workshop tersebut diadakan di Wisma PKPRI di Jalan Kalimatan Kecamatan Sananwetan Kota Blitar dengan melibatkan Dinas PPKBP3A dan Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar.

Acara ini diikuti sebanyak 74 kader perempuan yang berasal dari Ranting hingga DPC PDIP Kabupaten Blitar.

Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kabupaten Blitar, Sugeng Suroso mengatakan, kegiatan ini bertujuan untuk membekali kader tentang pencegahan dan penanganan stunting agar angka stunting mengalami penurunan.

Pembekalan kemampuan tentang stunting terhadap kader perempuan secara strategis ini juga agar para kader dapat memberikan wawasan tentang pencegahan dan penanganan stunting di wilayah masing-masing.

“Mengingat di Blitar angka stunting masih tinggi, kader agar berkomunikasi dan berinteraksi dengan masyarakat di lingkungan masing-masing,” kata Sugeng.

Menurutnya, hal tersebut menjadi sangat penting karena membuat gerakan kader tidak monoton. Semisal hanya berkampanye dan bersosialisasi bagaimana PDI Perjuangan bisa menang mencapai hattrick saja, tapi juga di sisi lain kader punya materi lain.

“Yaitu bagaimana warga kita berikan nuansa yang berbeda, sehingga kita beri wawasan tentang stunting, penanganan dan penanggulangannya, semacam gerakan penyadaran kesehatan masyarakat,” ujar dia.

Disampaikan Sugeng, agenda tersebut dilaksanakan berangkat dari rasa keprihatinan partai terhadap tingginya angka stunting yang ada di Kabupaten Blitar.

Oleh karena itu, PDI Perjuangan Kabupaten Blitar sangat berharap dengan diadakannya pelatihan tentang stunting tersebut dapat menjadi gerakan yang mampu menurunkan angka stunting di Kabupaten Blitar.

Sementara itu, Kepala Dinas PPKBP3A Kabupaten Blitar, Eka Purwanta mengatakan, terdapat total 20 desa yang terdiri dari 10 kecamatan di Kabupaten Blitar yang memiliki angka stunting melebihi 14 persen.

Angka itu jika sesuai Keputusan Presiden (Kepres) maka harus segera diupayakan agar dapat mengalami penurunan.

Eka berharap, para ibu hamil maupun yang sudah melahirkan untuk dapat menjaga kesehatan dengan baik mulai dari menjaga asupan gizi dan lain sebagainya. “Dari 20 desa tadi, jika ditotal ada sekitar 2060 sekian kasus stunting,” ungkap Eka.

Langkah-langkah yang dilakukan pihaknya lebih banyak bersifat preventif atau pencegahan. Yaitu dengan edukasi maupun sosialisasi tentang stunting terhadap masyarakat.

Selain itu, juga pemberian bantuan berupa makanan bergizi dan obat-obatan bagi mereka yang mengalami stunting. (arif/pr)

Tag

Baca Juga

Artikel Terkini

LEGISLATIF

Raperda Kawasan Tanpa Rokok, Fraksi PDI Perjuangan Bojonegoro Minta Ada Pertimbangan Sosial dan Ekonomi

BOJONEGORO – Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kabupaten Bojonegoro menyampaikan pandangan umum terhadap Rancangan ...
LEGISLATIF

Pastikan Tak Lagi Jadi Beban APBD, Wakil Ketua DPRD Jatim Dorong Pansus BUMD

SURABAYA – Wakil Ketua DPRD Jawa Timur, Deni Wicaksono, mendorong pembentukan panitia khusus (Pansus) untuk ...
LEGISLATIF

Ketua DPRD Kota Malang Dorong Partisipasi Semua Elemen Sukseskan Program MBG

MALANG – Ketua DPRD Kota Malang Amithya Ratnanggani Sirraduhita mendorong partisipasi dan kolaborasi bersama ...
EKSEKUTIF

Pemkab Gresik Gratiskan BPHTB bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah

GRESIK – Pemerintah Kabupaten Gresik secara resmi mengumumkan pembebasan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan ...
LEGISLATIF

Percepatan Solusi Infrastruktur, Ketua DPRD Trenggalek Tinjau Jalan dan Jembatan di Munjungan

TRENGGALEK – Ketua DPRD Kabupaten Trenggalek, Doding Rahmadi, terus aktif menyerap aspirasi masyarakat dengan turun ...
SEMENTARA ITU...

Cegah Pesta Gay Terulang di Surabaya, Eri Cahyadi Kumpulkan Pengelola Hotel

SURABAYA – Wali Kota Eri Cahyadi mengumpulkan pengelola hotel di Surabaya, Sabtu (18/10/2025) setelah peristiwa ...