Di Surabaya, Jokowi-Ma’ruf meroket, PDIP Memimpin

Loading

SURABAYA – Lembaga Survei Proximity Indonesia menyatakan, capres pasangan nomor urut 01 Joko Widodo-Ma’ruf Amin unggul di Surabaya.

Dari hasil survei Pilpres 2019, elektabilitas pasangan
nomor urut 01 itu mencapai 63 persen. Sedangkan  pasangan Prabowo-Sandi hanya mendapat 16
persen.

“Untuk Pilpres di Surabaya Jokowi-Maruf masih
sangat mendominasi sampai 63 persen. Sedangkan Prabowo-Sandi 16 persen dan
sisanya adalah swing voters,” kata Direktur Proximity Indonesia Whima Edy
Nugroho,  di Jalan Bangka, Surabaya,
Kamis (24/1/2019).

Menurut Whima, keunggulan paslon no 01 itu dikarenakan
tiga faktor yakni dari figur dan kinerja Jokowi, basis pemilih PDIP, dan
ke-NU-an dari cawapresnya.

“Pemilih Surabaya ini kan pemilih-pemilih cerdas.
Saya melihatnya mereka memilih karena alasan-alasan rasional sehingga suara
untuk Jokowi sangat luar biasa dibandingkan dengan Prabowo-Sandi,” jelas
Whima.

Sedangkan untuk swing voter, lanjut dia, dari hasil
survei diketahui ada 20 persen. Meski begitu, jikalau semua swing voter ini
masuk ke kubu Prabowo-Sandi masih belum bisa mengungguli Jokowi-Maruf.

“Umpamanya suara itu (swing voter) masuk ke Prabowo-Sandi, itu berarti Jokowi masih tetap dominan dengan perhitungan 63 persen berbanding 37 persen,” terangnya.

Proximity Indonesia juga merilis hasil penelitian terkait
elektabilitas partai politik untuk Pileg 2019 untuk Kursi DPR RI. Berdasarkan
survei itu, PDI Perjuangan meroket di posisi pertama.

“Posisi pertama ada PDI Perjuangan dengan perolehan
45.9 persen. Disusul PKB dengan 17.1 persen. Lalu Golkar dengan 8.5 persen.
Sedangkan Gerindra 7.5 persen,” ujar Whima.

Beberapa partai lain, jelas Whima, mendapatkan
perolehan yang kurang begitu bagus di penelitian yang dilakukan bersama tim
ini. “Demokrat misalnya, hanya mendapatkan 3 persen saja,” jelasnya.

“Lalu PPP 1.2 persen, Perindo 1.1 persen, PKS serta
Nasdem berimbang di 1 persen, PAN 0.7 persen, PSI 0.3 persen, Hanura 0.2
persen. Undecided voters yang ada 12.5 persen,” beber Whima.

Survei Proximity Indonesia ini menggunakan 800
responden dengan margin error 3.46 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen. Survei
ini dilakukan di 31 Kecamatan dan 80 Kelurahan di Kota Surabaya selama kurun
waktu 11-20 Januari 2019.

Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode
face to face interview serta menggunakan metode sampling multistage random
sampling. (goek)