
SURABAYA – Ketua DPRD Surabaya Adi Sutarwijono minta pemerintah kota mengalokasikan anggaran untuk menciptakan lapangan kerja di masyarakat. Lapangan kerja dari pemerintah diyakini dapat membantu mengangkat perekonomian masyarakat lapisan bawah yang terdampak pagebluk virus Corona (Covid-19).
Menurut Adi, lapangan kerja ini dapat menyerap tenaga-tenaga kerja dari warga setempat.
“Prinsipnya, kita ingin, ada alokasi anggaran dari APBD yang berputar di Surabaya dan menggerakkan ekonomi masyarakat. Ada multiplayer effect. Untuk mengungkit ekonomi lapisan bawah, para pedagang kecil, toko kelontong, pekerja harian, pelaku UMKM, dan sebagainya,” kata Adi Sutarwijono, kemarin.
Salah satu aspek yang mesti ditangani Pemkot Surabaya, sebut Adi, yakni melambannya kegiatan ekonomi. Kondisi tersebut memicu terjadnya PHK karyawan, serta menyebabkan pekerja harian tidak punya penghasilan.
Saat ini, lanjut Adi, pemerintah pusat telah memberi payung hukum bagi kepala daerah untuk melakukan penggeseran dan perubahan kegiatan-kegiatan. APBD dapat dialokasikan untuk penciptaan lapangan kerja bagi warga terdampak Covid-19.
“Maka, APBD juga menjadi instrumen untuk menciptakan jaring-jaring pengaman sosial, salah satunya menciptakan lapangan kerja. Tentu dengan memperhatikan kemampuan keuangan Pemkot Surabaya,” ujarnya.
Ketua DPC PDI Perjuangan ini bakal menyuarakan usulan tersebut dalam rapat dengar pendapat, antara Badan Anggaran DPRD Kota Surabaya dengan Tim Anggaran Pemkot Surabaya. “Usulan itu, pasti saya sampaikan ke Pemkot Surabaya,” tandas Adi.
Dia menambahkan, APBD dapat disalurkan untuk pemberdayaan UMKM. Dalam kondisi pandemi Covid-19, UMKM dapat dikerahkan dalam produksi APD, masker, hingga makanan.
“Itu hanya contoh ya. Pemkot Surabaya bisa mendesain kebijakan, yang secara kreatif memutar uang APBD, agar bermanfaat bagi penyerapan kerja masyarakat di Surabaya,” imbuhnya
Di sisi lain, pihaknya memahami keterbatasan dana kas Pemkot Surabaya, apalagi banyak hal yang harus dikerjakan dalam penanganan Covid-19. Ditambah lagi pendapatkan daerah dari pajak dan retribusi jumlahnya turun.
“Proyeksi atas pendapatan pasti turun. Dari pajak dan retribusi, turun. Pemkot Surabaya yang bisa menerangkan estimasi di saat pandemi Covid-19,” kata mantan wartawan ini. (goek)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS