Senin
17 November 2025 | 4 : 39

Desak Khofifah Batalkan Bantuan untuk Museum SBY, Deni: Alihkan untuk Penanganan Pandemi!

pdip-jatim-deni-220221

SURABAYA – Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Jawa Timur Deni Wicaksono, mendesak Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa untuk segera membatalkan rencana pemberian dana sebesar Rp 9 miliar kepada Yudhoyono Foundation yang bakal digunakan untuk membangun Museum dan Galeri SBY-Ani di Pacitan.

“Dana tersebut bisa dialihkan untuk penanganan pandemi Covid-19 yang lebih urgen, misalnya memastikan kelengkapan APD bagi nakes di berbagai fasilitas layanan kesehatan di pelosok Pacitan. Atau bisa digunakan untuk bantuan sembako ke warga miskin, untuk modal UMKM, bantuan pendidikan dan kesehatan atau hal-hal mendasar lain bagi warga Pacitan.” ujar Deni Wicaksono, Minggu (21/2/2021).

Seperti diketahui, pemberian dana APBD sebesar Rp 9 miliar untuk Yudhoyono Foundation menjadi sorotan publik. Dana itu disalurkan dari Pemprov Jatim ke APBD Pacitan melalui skema bantuan keuangan khusus (BKK).

”Saya terpilih juga dari daerah pemilihan Pacitan, dan saya mendapat banyak sekali pesan dari masyarakat Pacitan yang berharap uang rakyat Rp9 miliar lebih baik bukan untuk membangun Museum SBY oleh Yudhoyono Foundation, lembaga yang didirikan Mas Agus Harimurti Yudhoyono yang tak lain adalah anak dari Bapak Susilo Bambang Yudhoyono (SBY),” ujar politisi muda alumnus Universitas Airlangga tersebut.

Deni juga menyinggung upaya membandingkan bantuan pemerintah untuk membantu Museum SBY dan membantu memperbaiki infrastruktur penunjang makam Gus Dur. Juga ada yang membandingkan antara dana untuk makam Bung Karno dan Museum SBY. Menurut Deni, perbandingan itu tidak pas.

”Pertama, pemerintah itu membantu memperbaiki jalan ke arah makam Gus Dur, bukan membangun makamnya. Membandingkan antara Museum SBY dan Makam Gus Dur sangat melukai hati warga NU, bukan hanya warga NU di Jatim tapi di seluruh dunia. Saya juga banyak mendapat aspirasi ini dari pengurus dan aktivis NU di dapil saya (Pacitan, Ponorogo, Trenggalek, Magetan, Ngawi),” ujarnya.

Kedua, lanjut Deni, membandingkan dana perawatan dan pengembangann fasilitas di kompleks makam Bung Karno dengan Museum SBY adalah salah besar. 

”Bung Karno adalah pendiri bangsa. Kemudian, aset kompleks makam Bung Karno adalah milik negara. Ini berbeda dengan dana untuk Yudhoyono Foundation, lembaga yang didirikan Mas AHY, yang digunakan untuk membangun museum tentang Pak SBY yang tak lain adalah ayah dari Mas AHY,” jelas Deni. (rul)

Tag

Baca Juga

Artikel Terkini

LEGISLATIF

Elvita Vetty Sosialisasi Perda Trantibum, Sampaikan Trotoar Bukan untuk Tempat Usaha

GRESIK – Anggota DPRD Kabupaten Gresik Elvita Yuliati atau Vetty melakukan sosialisasi Peraturan Daerah (Perda) ...
LEGISLATIF

Waspada Banjir, Mahfud Husairi Minta Pemkot Pasuruan Perkuat Mitigasi

KOTA PASURUAN – Siaga banjir mesti dilakukan berbagai pihak menyusul tingginya intensitas hujan beberapa pekan ...
LEGISLATIF

Fraksi PDIP: RAPBD Jatim 2026 Harus Jadi Instrumen Politik untuk Keberpihakan kepada Rakyat Kecil

SURABAYA – Fraksi PDI Perjuangan DPRD Jawa Timur menegaskan bahwa Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah ...
KRONIK

Daniel Rohi: Banteng Jatim U-17 Kian Solid, Konsistensi Jadi Modal Utama Menuju Bali

SURABAYA – Banteng Jatim FC U-17 terus menunjukkan perkembangan signifikan dalam rangkaian uji coba menjelang ...
LEGISLATIF

Agar Mampu Bertahan dan Bersaing di Era Digital, Puti Tegaskan Pentingnya Revitalisasi Kesenian Tradisi

SURABAYA — Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPR RI, Puti Guntur Soekarno, menegaskan pentingnya revitalisasi kesenian ...
KABAR CABANG

Konfercab PDI Perjuangan Trenggalek Tunggu Konferda Jawa Timur

TRENGGALEK – Proses penyaringan calon Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDI Perjuangan Trenggalek telah memasuki ...