GRESIK – Kasus Covid-19 di Kabupaten Gresik mengalami peningkatan cukup signifikan sepekan terakhir. Kurangnya penerapan protokol kesehatan (prokes) menjadi faktor utama penyebaran pagebluk Corona tersebut.
Menurut Wakil Ketua DPRD Gresik, Mujid Riduan, seluruh masyarakat sudah jenuh dengan pandemi. Namun, terpenting adalah melakukan pencegahan dengan menerapkan 5M.
Yakni, memakai masker, mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, menjaga jarak. Kemudian, menjauhi kerumunan serta membatasi mobilisasi dengan masyarakat.
Mujid Riduan menekankan, bahwa yang terpenting saat ini masyarakat menerapkan 5M dalam melakukan aktifitas apapun. Seperti acara hajatan misalnya. Dapat disiasati agar tidak terjadi kerumunan.
“Acara yang biasanya digelar malam hari diganti menjadi pagi dengan jam-jam tertentu. Ada yang pagi, siang dan malam. Tentu dengan prokes dan pengawasan yang sangat ketat,” imbuhnya.
Wakil rakyat dari PDI perjuangan ini juga meminta kepada kepala desa untuk berperan aktif melakukan pencegahan. Bekerjasama dengan instansi terkait memperketat warga dari luar daerah yang hendak masuk wilayah desa di Gresik.
Misalnya, mewajibkan melakukan tes antigen sebelum masuk wilayah Gresik. Hal itu bagian dari deteksi dini dan mencegah penyebaran Covid-19 di Kota Pudak. Melibatkan TNI-Polri dan Linmas untuk melakukan pengawasan.
“Hal ini sangat penting dilakukan untuk mencegah munculnya klaster baru,” ungkap wakil rakyat asal Kecamatan Menganti tersebut.
Ketua DPC PDI Perjuangan Gresik ini mengajak seluruh kader Banteng untuk terlibat membantu melakukan pengawasan di wilayahnya masing-masing. Selalu memberikan pemahaman kepada warga bahwa 5M sangat penting dalam kehidupan sehari-hari.
“Kami selalu berpesan kepada seluruh kader PDI Perjuangan, setiap melakukan kegiatan seperti rapat tetap menerapkan prokes,” pungkasnya.(mus/hs)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS