TRENGGALEK – Bupati Trenggalek Moch Nur Arifin minta agar mushola dan surau yang tersebar di lingkungan terkecil masyarakat, bisa digunakan untuk menjalankan ibadah sholat Idul Fitri.
Ini dia sampaikan agar ibadah sholat Idul Fitri mendatang tidak terpusat di satu tempat sehingga menimbulkan kerumunan di masa pandemi Covid-19 ini.
“Saya senang bila Salat Idul Fitri tidak dilakukan di satu tempat. Mushola-mushola kecil dipersilakan menggelar ibadah tersebut karena akan mengurangi jumlah jamaah di satu tempat,” kata Bupati Arifin, kemarin.
Harapan ini dia sampaikan, di sela-sela Safari Ramadhan ke desa-desa yang dilakukan selama bulan puasa tahun ini. Seperti saat melakukan kegiatan Safari Ramadhan di Desa Kamulan, Kecamatan Durenan, pada Senin 19 April lalu.
Bupati yang akrab disapa Mas Ipin ini menambahkan, dengan menggelar sholat Id di mushola, surau maupun lapangan di lingkungan terkecil pada gilirannya nanti akan mampu meminimalisir penyebaran Covid-19.
Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Trenggalek ini juga menyampaikan, dia sendiri beserta keluarga akan menggelar sholat Idul Fitri di Pendopo.
“Ini juga ada hikmahnya bagi saya, sehingga saya bisa menjadi imam dan khatib untuk keluarga saya karena menggelar salat ini di pendopo,” tuturnya.
Dalam kesempatan tersebut Bupati Arifin juga mengingatkan pada masyarakat agar tetap menerapkan protokol kesehatan ketika merayakan hari raya Idul Fitri yang biasanya dibarengi dengan tradisi jabat tangan.
Soal tradisi jabat tangan, Bupati Arifin menyampaikan pesan agar hal itu dilakukan dengan cara bijak. (man/pr)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS