Sabtu
12 Juli 2025 | 1 : 46

Bupati Gresik: Perangi Perundungan, Pelecehan Seksual dan Intoleran dari Dunia Pendidikan

IMG-20230718-WA0024_copy_960x540

GRESIK – Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani mengajak pemangku kepentingan bersama sama memerangi aksi perundungan (bullying), pelecehan seksual dan intoleran di lingkungan pendidikan.

“Tiga hal itu yang harus kita perangi untuk menuju sistem pendidikan bermutu, berkualitas dan inovatif,” ujar Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani, usai mengukuhkan Forum Komunikasi Transisi PAUD-SD kabupaten Gresik masa bhakti 2023 – 2026, Selasa (18/7/2023).

Gus Yani sapaan akrabnya mengatakan, transisi anak dari Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) ke Sekolah Dasar (SD) perlu mendapat perhatikan guru dan orang tua.

Sebab, PAUD pondasi jenjang pendidikan dasar yang membutuhkan kesinambungan stimulasi sosial emosional, bahasa motorik dan kognitif. Sampai pembelajaran di jenjang berikutnya.

“Transisi PAUD-SD peserta didik perlu penyesuaian dengan lingkungan belajar baru, maka harus diperhatikan betul,” imbuh Gus Yani.

Untuk membangun koordinasi antara PAUD-SD secara sistemik dan berkelanjutan, maka dibutuhkan dukungan dari berbagai pemangku kepentingan.

“Ini untuk menyelaraskan praktik-praktik pembelajaran di SD agar dapat mendukung pembelajaran di PAUD dan sebaliknya,” ungkapnya.

Pengurus yang telah dikukuhkan mempunyai tanggung jawab bersama dan punya peran strategis dalam membuka sistem PAUD yang menyenangkan.

Ini harus terus di sosialisasikan di seluruh lembaga pendidikan sampai pelosok desa, baik di daratan maupun kepulauan.

“Mudah-mudahan forum komunikasi masa transisi PAUD-SD ini menciptakan generasi yang unggul dan berkembang,” harapnya.

Sementara Kepala Dinas Pendidikan kabupaten Gresik S. Hariyanto menyampaikan, untuk mensukseskan program ini, dibutuhkan Forum Komunikasi Transisi PAUD-SD di semua Kabupaten/Kota.

“Agar program ini berjalan efektif, maksimal dan tersosialisasikan ke seluruh lapisan masyarakat,” katanya.

Program ini memuat 3 hal penting diantaranya menghilangkan tes calisting, masa orientasi 2 pekan dan pembelajaran yang membangun 6 kemampuan fondasi anak.

Enam fondasi ini perlu dikuasai oleh anak dan diajarkan oleh satuan pendidikan. Serta dibangun secara berkelanjutan mulai dari PAUD hingga SD.

“Dengan demikian, anak-anak akan memiliki landasan yang kuat untuk menghadapi pendidikan lanjutan dan mengembangkan potensi mereka secara optimal,” tandasnya. (mus/hs)

BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Tag

Baca Juga

Artikel Terkini

LEGISLATIF

Agar Jadi Penggerak Pertumbuhan Ekonomi, Novita: DPR Akan Terus Awasi Kawasan Strategis

BATANG — Anggota Komisi VII DPR RI Novita Hardini menegaskan pentingnya keberlanjutan investasi dan penguatan daya ...
LEGISLATIF

Ketua Fraksi PDIP DPRD Kabupaten Madiun: Cabut Parkir Berlangganan Jika Tak Beri Manfaat untuk Rakyat

MADIUN – Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kabupaten Madiun Budi Wahono mengusulkan agar pemerintah daerah mencabut ...
KRONIK

Bupati Ipuk dan Menteri Sosial Teken MoU Pelaksanaan Sekolah Rakyat

BANYUWANGI – Kementerian Sosial menyatakan Kabupaten Banyuwangi telah siap menggelar Sekolah Rakyat dan mulai ...
KRONIK

Sambut Kunjungan Direktur TI BPJS Kesehatan, Bupati Fauzi Komitmen Tingkatkan Pelayanan Masyarakat

SUMENEP – Pemerintah pusat memberikan atensi terhadap komitmen Kabupaten (Pemkab) Sumenep meningkatkan pelayanan ...
SEMENTARA ITU...

PGRI Surabaya Kukuhkan Pengurus Masa Bakti 2025-2030, Eri: Guru Adalah Orang Tua Kita

SURABAYA – Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kota Surabaya menggelar pengukuhan pengurus masa bakti XXIII ...
LEGISLATIF

Lengkapi Komposisi Fraksi, PDI Perjuangan Usulkan PAW Usman Ependi di DPRD Kota Madiun

MADIUN – DPC PDI Perjuangan Kota Madiun resmi mengajukan proses pergantian antar waktu (PAW) untuk mengisi ...