Selasa
26 November 2024 | 9 : 24

Bupati Gresik: Perangi Perundungan, Pelecehan Seksual dan Intoleran dari Dunia Pendidikan

IMG-20230718-WA0024_copy_960x540

GRESIK – Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani mengajak pemangku kepentingan bersama sama memerangi aksi perundungan (bullying), pelecehan seksual dan intoleran di lingkungan pendidikan.

“Tiga hal itu yang harus kita perangi untuk menuju sistem pendidikan bermutu, berkualitas dan inovatif,” ujar Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani, usai mengukuhkan Forum Komunikasi Transisi PAUD-SD kabupaten Gresik masa bhakti 2023 – 2026, Selasa (18/7/2023).

Gus Yani sapaan akrabnya mengatakan, transisi anak dari Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) ke Sekolah Dasar (SD) perlu mendapat perhatikan guru dan orang tua.

Sebab, PAUD pondasi jenjang pendidikan dasar yang membutuhkan kesinambungan stimulasi sosial emosional, bahasa motorik dan kognitif. Sampai pembelajaran di jenjang berikutnya.

“Transisi PAUD-SD peserta didik perlu penyesuaian dengan lingkungan belajar baru, maka harus diperhatikan betul,” imbuh Gus Yani.

Untuk membangun koordinasi antara PAUD-SD secara sistemik dan berkelanjutan, maka dibutuhkan dukungan dari berbagai pemangku kepentingan.

“Ini untuk menyelaraskan praktik-praktik pembelajaran di SD agar dapat mendukung pembelajaran di PAUD dan sebaliknya,” ungkapnya.

Pengurus yang telah dikukuhkan mempunyai tanggung jawab bersama dan punya peran strategis dalam membuka sistem PAUD yang menyenangkan.

Ini harus terus di sosialisasikan di seluruh lembaga pendidikan sampai pelosok desa, baik di daratan maupun kepulauan.

“Mudah-mudahan forum komunikasi masa transisi PAUD-SD ini menciptakan generasi yang unggul dan berkembang,” harapnya.

Sementara Kepala Dinas Pendidikan kabupaten Gresik S. Hariyanto menyampaikan, untuk mensukseskan program ini, dibutuhkan Forum Komunikasi Transisi PAUD-SD di semua Kabupaten/Kota.

“Agar program ini berjalan efektif, maksimal dan tersosialisasikan ke seluruh lapisan masyarakat,” katanya.

Program ini memuat 3 hal penting diantaranya menghilangkan tes calisting, masa orientasi 2 pekan dan pembelajaran yang membangun 6 kemampuan fondasi anak.

Enam fondasi ini perlu dikuasai oleh anak dan diajarkan oleh satuan pendidikan. Serta dibangun secara berkelanjutan mulai dari PAUD hingga SD.

“Dengan demikian, anak-anak akan memiliki landasan yang kuat untuk menghadapi pendidikan lanjutan dan mengembangkan potensi mereka secara optimal,” tandasnya. (mus/hs)

BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Tag

Baca Juga

Artikel Terkini

KRONIK

Hari Guru Nasional, Bupati Fauzi Apresiasi Dua Pendidik Raih Prestasi Tingkat Nasional

SUMENEP – Pada peringatan Hari Guru Nasional 2024, Bupati Sumenep, Achmad Fauzi Wongsojudo memberi apresoasi atas ...
KABAR CABANG

Untuk Risma-Gus Hans dan Eri-Armuji, PDIP Surabaya Gelar Doa Bersama dan Santuni Anak Yatim Piatu

SURABAYA – Memasuki hari kedua masa tenang Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pilkada) 2024, Dewan Pimpinan Cabang (DPC) ...
LEGISLATIF

DPRD Surabaya Bentuk Pansus Raperda Pengembangan Ekraf

SURABAYA – Sidang paripurna ketiga DPRD Surabaya pada Senin (25/11/2024) memutuskan pembentukan panitia khusus ...
EKSEKUTIF

Usai Cuti Kampanye, Eri Pastikan Pengerjaan Proyek Strategis di Kota Surabaya

SURABAYA – Setelah dua bulan cuti kampanye Pilkada 2024, Eri Cahyadi kembali ke Balai Kota Surabaya melanjutkan ...
LEGISLATIF

Jaga Kepercayaan Rakyat dan Pastikan Pilkada Berlangsung Demokratis, Pulung Harap APH Netral

SURABAYA – Anggota Komisi III dari Fraksi PDI Perjuangan DPR RI Pulung Agustanto menyoroti pentingnya netralitas ...
KABAR CABANG

Menangkan Pilgub Jatim, DPC Kota Probolinggo Perkuat Saksi

PROBOLINGGO – Memenangkan Risma-Gus Hans di Pilkada Jawa Timur menjadi sebuah harga mati bagi kader PDI Perjuangan ...