
BANYUWANGI – Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas minta birokrasi terus memacu inovasi seiring dengan upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) daerah.
Anas mengingatkan, Presiden Jokowi dalam pidato pelantikannya menegaskan agar birokrasi jangan lagi bekerja terjebak dengan rutinitas.
Semua harus berorientasi pada hasil (result), bukan sekadar pada proses yang sering berujung pada rutinitas. Karena jika hanya rutinitas tidak bisa membuat inovasi dan mencapai target-target.
“Alhamdulillah, birokrasi Banyuwangi sudah terbiasa dengan inovasi. ini harus kita pertahankan dan terus ciptakan inovasi-inovasi baru yang ujungnya memudahkan dan menyejahterakan warga,” kata Anas, di depan ribuan peserta forum sinergitas tiga pilar di Hutan de Djawatan, Kecamatan Cluring, Senin (21/10/2019).
Pertemuan rutin tiga bulanan sinergi tersebut juga dihadiri Wakil Bupati Yusuf Widyatmoko dan elemen forum pimpinan daerah (Forpimda), jajaran camat, kepala desa, babinsa dan babinkamtibmas dari seluruh penjuru kabupaten.
Sekedar diketahui, selama dua tahun berturut-turut, 2018 dan 2019, Banyuwangi meraih penghargaan dari Kemendagri sebagai Kabupaten Paling Inovatif di Indonesia. Penghargaan ini diraih karena Banyuwangi memiliki ratusan inovasi yang dinilai yang berujung pada kesejahteraan warga.
Anas juga minta semua pihak ikut terlibat dalam menciptakan SDM daerah yang unggul. Salah satunya dengan memberikan perhatian lebih pada bidang pendidikan dan kesehatan warga yang menjadi pogram utama pemda.
“Kami minta kepala desa, Babinsa, Babinkamtibmas untuk tidak pernah bosan memantau anak-anak dan warga desa lainnya yang ada kendala pendidikan dan kesehatan. Yang putus sekolah, yang sakit segera laporkan ke desa, kecamatan atau dinas terkait. Pasti akan segera kami tindak lanjuti,” ujarnya.
Pada kesempatan tersebut Anas juga menyampaikan prospek perekonomian daerah kedepan. Anas mengatakan menjelang 2020 tantangan perekonomian yang dihadapi dunia semakin berat tidak terkecuali Indonesia yang juga berefek pada daerah.
Untuk itu perlu cara cerdas untuk membuat perekonomian terus bergeliat dan berdampak nyata bagi warga. Dan Banyuwangi memilih pariwisata yang telah terbukti andal dalam mengangkat ekonomi daerah.
“Kami terus berupaya menjadikan Banyuwangi sebagai destinasi wisata nasional. Mulai dari menggarap obyek wisata, hingga menggelar atraksi dalam Banywuangi Festival. Bahkan, saat ini Banyuwangi berpromosi membidik pasar MICE. Sudah banyak instansi dan lembaga yang mulai menggelar pertemuan di Banyuwangi,” jelas Anas.
Perkembangan MICE ini, kata Anas, linier dengan pertumbuhan investasi daerah, khususnya pembangunan hotel berbintang di Banyuwangi. Bahkan di tengah ekonomi yang mulai lesu saat ini beberapa proses pembangunan masih terus berjalan.
Untuk itu, Anas meminta agar berbagai investasi yang telah masuk ke Banyuwangi dijaga bersama-sama oleh semua pihak. Karena investasi yang masuk akan membuka lapangan kerja bagi warga Banyuwangi. (goek)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS