SURABAYA – Ada obrolan gayeng yang menarik antara Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri dengan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini. Saat keduanya di dalam mobil dari Bandara Juanda, Risma mengatakan kepada Mega, telah membeli kodok.
Kata Risma, kodok dari Kediri itu dibeli sebagai salah satu upaya memberantas nyamuk demam berdarah.
“Begitu duduk bersama Ibu Megawati, Bu Risma langsung menyampaikan bagaimana arahan Ibu Megawati agar pemberantasan demam berdarah terus dilakukan. Selain membentuk pemantau jentik, dengan penuh semangat, Bu Risma menyatakan telah membeli kodok dari Kediri,” kata Hasto, sebagaimana rilisnya kepada wafrtawan, Sabtu (30/4/2016).
Menurut Hasto, Megawati pernah menceritakan kepada Risma bagaimana kodok dipelihara di kediaman Megawati di Teuku Umar, Jakarta. Hewan amfibi itu bisa dimanfaatkan untuk memberantas nyamuk.
Saat itu, tambah Hasto, Megawati menyarankan kepada Risma untuk membeli kodok dari Tabanan, Bali. Risma pun mengikuti saran Megawati, dan membeli kodok untuk ditempatkan di taman kota Surabaya.
“Kodok dari Tabanan, meski bentuk tubuhnya tidak begitu besar, efektif untuk memangsa nyamuk,” kata Hasto, menirukan ucapan Megawati saat itu. (Baca: Megawati Terima Naskah Akademik 1 Juni Harlah Pancasila dari NU)
Seperti diketahui, Megawati pada Sabtu dan Minggu 30 April-1 Mei 2016) menghadiri Apel Besar Harlah ke 93 NU, di Taman Candra Wilwatikta, Pandaan, Pasuruan. Saat tiba di Bandara Juanda sekitar pukul 16.00 WIB, Megawati disambut Wakil Gubernur Jawa Timur Syaifullah Yusuf, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, Wawali Surabaya Whisnu Sakti Buana, Bupati Ngawi Budi Sulistyono, dan serta Ketua DPD PDIP Jatim Kusnadi.
Sementara, rombongan dari Jakarta yang mendampingi Megawati, di antaranya Hasto Kristiyanto, Wagub DKI Djarot Syaiful Hidayat, anggota DPR Rieke Diah Pitaloka, serta Ketua DPP PDIP Prananda Prabowo. (Foto-foto Apel Besar Harlah ke-93 NU)
Hasto menambahkan, bincang-bincang Megawati-Risma terlihat sangat akrab dan mesra. Keduanya merupakan penggemar tanaman, dan menjadikan tanaman sebagai bagian dari warna politik kemanusiaan yang menjadi perhatian utama Megawati.
“Semua kepala daerah PDI-P didorong untuk mencintai tanaman, dan sekiranya memungkinkan, membuka kebun raya sebagaimana dilakukan kepala daerah PDI-P di Kalteng, Kalbar, Kuningan, Tabanan, Jateng, dan Kota Surabaya,” kata Hasto. (goek)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS