Jumat
17 Januari 2025 | 3 : 10

Erna Sujarwati Minta Bupati Lamongan Menindak 2 Oknum Kades Rangkap Jabatan TKSK

IMG-20241214-WA0004

LAMONGAN – Dugaan pelanggaran serius kembali mencuat di Kabupaten Lamongan. Karena terdapat Kepala Desa (Kades) yang juga merangkap jabatan sebagai Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) di Kota Tahu Campur.

Untuk diketahui bersama, di Kabupaten Lamongan, setidaknya terdapat dua nama yang disorot lantaran merangkap jabatan. Antara lain, kades inisial NI dan MRA.

Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kabupaten Lamongan, Erna Sujarwati menegaskan bahwa tindakan tersebut tidak hanya melanggar aturan, tetapi juga menciptakan konflik kepentingan yang berpotensi merugikan publik.

Menurut Erna, rangkap jabatan ini bertentangan dengan sejumlah regulasi, termasuk Peraturan Menteri Sosial RI Nomor 28 Tahun 2018, yang secara tegas melarang TKSK merangkap jabatan di instansi pemerintah atau jabatan politik.

“TKSK bertugas membantu penyelenggaraan kesejahteraan sosial. Sementara Kepala Desa memiliki tanggung jawab sebagai pemimpin desa. Kedua jabatan ini jelas tidak bisa dijalankan bersamaan tanpa menimbulkan benturan tugas dan wewenang,” ujar Erna.

Erna mengungkapkan, pelanggaran ini tidak hanya terkait aturan TKSK, tetapi juga melanggar Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa.

“Dalam Pasal 29 UU Desa menyebutkan, Kepala Desa dilarang merangkap jabatan lain yang berpotensi menimbulkan konflik kepentingan atau mengganggu tugasnya sebagai Kepala Desa,” tuturnya.

Ia juga menyoroti Pasal 30 UU Desa, yang menyatakan bahwa Kepala Desa yang terbukti melanggar Pasal 29 dapat dikenai sanksi administratif, mulai dari teguran hingga pemberhentian dari jabatan.

“Jika aturan ini tidak ditegakkan, masyarakat bisa kehilangan kepercayaan terhadap pemerintah daerah,” katanya.

Menurut Erna, kedua tokoh ini seharusnya segera mengambil langkah tegas untuk melepas salah satu jabatan. “Kades yang rangkap jabatan sebagai TKSK harus legowo jika haknya sebagai TKSK dicabut. Bahkan, potensi sanksi administratif hingga pidana tidak dapat dihindari,” katanya.

Tidak ingin masalah ini berlarut-larut, Fraksi PDI Perjuangan Lamongan mendesak Bupati Lamongan untuk segera bertindak. Menurut Erna, pemerintah daerah harus menegakkan aturan demi menjaga netralitas dan efektivitas pelayanan kepada masyarakat.

“Kami meminta saudara Bupati segera memanggil Kepala Dinas Sosial untuk menyelesaikan permasalahan ini. Tindakan tegas harus diambil agar tidak ada lagi rangkap jabatan yang merusak sistem pemerintahan desa maupun pelayanan sosial,” ujar Erna.(mnh/hs)

BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Tag

Baca Juga

Artikel Terkini

KRONIK

Longsor Rugikan Peternak Sapi Perah, Marsono Tawarkan Pembuatan Jalan Lingkar

TULUNGAGUNG – Ketua DPRD Kabupaten Tulungagung, Marsono, menawarkan solusi terkait kejadian amblasnya jalan raya ...
LEGISLATIF

Dianggarkan Rp 1T, Adi: Pemkot dan DPRD Surabaya Dukung Program Makan Bergizi Gratis

SURABAYA – Ketua DPRD Kota Surabaya, Adi Sutarwijono menegaskan bahwa program makan bergizi gratis (MBG) yang ...
LEGISLATIF

Jas Merah! Kawal Pokir, Legislator Banteng Kabupaten Malang Libatkan Ranting dan PAC

MALANG – Dalam melaksanakan pokok-pokok pikiran (pokir) sebagai tugas utama legislatif, anggota Fraksi PDI ...
EKSEKUTIF

Eri Cahyadi Berharap Balai Kota Surabaya Jadi Rumah Seluruh Umat Beragama

SURABAYA – Wali Kota Eri Cahyadi menegaskan bahwa Balai Kota Surabaya akan menjadi rumah bagi seluruh umat ...
EKSEKUTIF

Wujudkan Ketahanan Pangan, Bupati Malang Canangkan Gema Tandan Desa

MALANG – Bupati Malang HM Sanusi turut gencar mendorong ketahanan pangan nasional yang dimulai dari desa swasembada ...
EKSEKUTIF

Wabup Antok Buka Edu Fair 2025, Sampaikan Program Beasiswa Prestasi

NGAWI – Wakil Bupati Ngawi Dwi Rianto Jatmiko membuka Edu Fair 2025. Dalam kesempatan itu, Wabup Antok menyampaikan ...