MAGETAN – Sekelompok orang berkumpul di Desa Belotan Kecamatan Bendo Senin (20/7/2025) malam. Melaksanakan tradisi nusantara, jamasan pusaka.
Berpakaian tradisional, sejumlah orang tersebut asal dari berbagai komunitas. Mereka duduk bersila. Mengitari tumpeng di atas tampah.
Orang-orang ini dari unsur pegiat budaya, komunitas spiritual, beberapa pejabat kedinasan, dan tokoh masyarakat Desa Belotan.
Sejumlah senjata pusaka nusantara seperti keris diletakkan di hadapan sesepuh warga.
Wakil Ketua DPRD Magetan, Suyatno tampak hadir dalam acara itu. Berbaju dan pantolan warna hitam, dengan blangkon motif batik warna merah bertengger di kepala.
“Jamasan pusaka, tradisi merawat benda-benda pusaka yang dilaksanakan masyarakat di sini saban Bulan Suro,” kata Suyatno.
Acara ini juga dikenal sebagai bagian dari tradisi bersih desa. Bertujuan untuk mensyukuri hasil panen dan memohon keselamatan serta kesejahteraan bagi seluruh warga desa, kepada Tuhan.
Pria yang juga Sekretaris DPC PDI Perjuangan Magetan itu menyampaikan, tradisi ini tidak hanya sekadar ritual. Juga mengandung nilai-nilai filosofis dan sosial yang mendalam bagi masyarakat Magetan, utamanya Desa Belotan.
Jamasan pusaka itu sebagai laku spiritual yang merefleksikan nilai nilai kesucian diri. Penghormatan terhadap sejarah dan pelestarian budaya luhur.
“Kegiatan ini wujud nyata masyarakat dalam melestarikan atau nguri-uri budaya warisan leluhur,” katanya.
“Saya ucapkan terima kasih kepada masyarakat yang sudah melestarikan atau nguri-uri budaya yang luar biasa ini,” imbuh Suyatno. (rud/hs)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS