SURABAYA – Ketua Komisi D DPRD Kota Surabaya, Khusnul Khotimah, menyayangkan ulah pedagang nakal yang tega menjual aneka menu berbuka puasa dengan kandungan zat berbahaya.
Sikap Khusnul tersebut menyusul adanya temuan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Kota Surabaya yang sebelumnya menyisir menu buka Ramadan di sekitaran Masjid Al Akbar Surabaya, dan menemukan sekira 30 persen menu di sana mengandung zat berbahaya jenis boraks.
“Sangat kami sayangkan. Kok tega para pedagang menjual makanan yang berbahaya bagi tubuh saat bulan suci Ramadan seperti sekarang ini,” ujar Khusnul, Rabu (13/4/2022).
Dengan adanya kasus tersebut, Khusnul mendorong adanya beberapa hal yang perlu dilakukan. Pertama, ia meminta Dinas Kesehatan (Dinkes) Surabaya bersama Kader Surabaya Hebat untuk segera memberikan edukasi kepada masyarakat, serta memberikan pendampingan ke para pedagang.
“Apa yang pedagang lakukan ini sebenarnya merugikan mereka sendiri. Makanya edukasi ini sangat penting,” ucapnya.
Kemudian, ia juga meminta uji makanan dapat dilakukan di seluruh tempat secara merata agar tidak terjadi kejadian serupa.
“Selama puasa Ramadan, banyak tempat yang menjual takjil. Itu perlu dilakukan pengujian, termasuk di Car Free Day (CFD) di Jalan Tunjungan dan Jalan Raya Darmo. Di sana juga banyak UMKM yang menjual makanan dan minuman,” jelas politisi PDI Perjuangan itu.
Selain itu, dalam upaya menjaga kesehatan masyarakat, tambah Khusnul, Komisi D DPRD Surabaya juga telah mengusulkan pada Bapemperda (Badan Pembentukan Perda) untuk menyusun raperda inisiatif tentang perlindungan makanan.
Tak lupa, Khusnul mengimbau masyarakat untuk selalu waspada dalam membeli sajian berbuka puasa. Karena bisa jadi, hal seperti itu terjadi di tempat lain.
“Kita sudah lama tidak mendengar adanya kabar semacam ini. Sekarang muncul lagi. Tentu informasi ini menimbulkan kegelisahan di masyarakat,” pungkasnya. (nia/set)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS