SIDOARJO – Wakil Ketua DPRD Sidoarjo Bambang Riyoko memberikan bantuan permodalan untuk puluhan pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) terdampak Covid-19 di Desa Wage Kecamatan Taman, Selasa (10/8/2021).
Penyerahan bantuan dilaksanakan di Balai Desa Wage jam 10.00 siang. Acara disaksikan perangkat desa setempat, dihadiri lima puluh pelaku UMKM penerima. Sementara total nominal bantuan senilai lima puluh juta rupiah.
Wakil rakyat dari PDI Perjuangan ini menjelaskan, pandemi Covid-19 menyebabkan tekanan ekonomi yang luar biasa di berbagai sektor usaha, khususnya sektor UMKM. Kebijakan pemberlakukan pembatasan kegiatan masyakarat (PPKM) yang ditujukan untuk menekan persebaran Covid-19 membawa konsekuensi menurunnya penghasilan para pelaku UMKM.
Karena itu, lanjut Bambang Riyoko, pihak dewan dengan kewenangan mengalokasikan anggaran keuangan daerah untuk rakyat, memberikan perhatian kepada pelaku UMKM yang terdampak Covid.
“Kami sudah pikirkan hal itu saat perencanaan anggaran beberapa waktu lalu. Sehingga hari ini, bantuan untuk panjenengan (anda) semua bisa kami serahkan,” katanya.
Bambang Riyoko yang juga Wakil Ketua Bidang Komunikasi Politik DPC PDI Perjuangan Sidoarjo ini berharap, dana bantuan yang diberikan bisa membantu memutar roda perekonomian para pelaku UMKM.
“Ditengah pandemi ini, semoga bantuan ini bermanfaat untuk memutar usaha masing-masing. Setidaknya untuk bisa tetap bertahan dalam situasi sulit ini,” pesannya.

Salah seorang pelaku UMKM penerima bantuan, Giman, mengaku bersyukur dan berterimakasih kepada Bambang Riyoko atas bantuan tersebut. Bantuan itu menurutnya bermanfaat untuk manambah nafas usaha warung kopi yang ia geluti sehari-hari. “Terimakasih kami sampaikan kepada Pak Bambang Riyoko,” katanya.
Menurut Giman, penghasilannya menurun drastis selama pandemi yang berlangsung satu setengah tahun ini. Ia pun membandingkan jam buka usahanya sebelum dengan selama pandemi. Sebelum pandemi, ia membuka usahanya dari pagi hingga lewat tengah malam. Pada petang hingga lewat tengah malam, kata dia, adalah waktu dimana para penikmat kopi ramai-ramainya datang ke warung.
Sementara saat ini, pada jam 20.00 ia harus buru-buru menutup kedai. “Ya pasti turun,” kata Giman soal pendapatannya. (hs)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS