
LUMAJANG – Memasuki hari ke lima menjalankan tugas-tugas kemanusiaan penanganan dampak erupsi Gunung Semeru, Badan Penanggulangan Bencana (Baguna) DPC PDI Perjuangan Lumajang melakukan rapat evaluasi atas kerja-kerja yang sudah dilaksanakan.
Rapat Rabu (8/12/2021) juga dihadiri Wakil Ketua Bidang Kebencanaan DPD PDI Perjuangan Jawa Timur sekaligus Kepala Baguna Jawa Timur, Agus Wicaksono.
Dalam penanganan dampak bencana Semeru, kata Agus Wicaksono, harus dilakukan bersama-sama dengan cara bergotong royong. Para kader mulai dari DPC, PAC, Pengurus Ranting hingga Pengurus Anak Ranting mesti dilibatkan untuk memperkuat tugas-tugas para relawan Baguna.
Selain perlunya penambahan tenaga relawan dari unsur struktural, Agus Wicaksono juga memberikan arahan untuk lebih mempercepat update situasi kekinian. Baik soal situasi gunung, data pengungsi, hingga kebutuhan-kebutuhan mendasar di setiap posko pengungsian.
“Kecepatan update informasi harus ditingkatkan. Soal jumlah pengungsinya juga harus jelas, berapa laki-laki dan berapa perempuan bahkan anak-anak. Termasuk apa yang dibutuhkan masyarakat di posko pengungsian,” jelasnya.
Agus yang juga wakil rakyat di DPRD Jawa Timur menyebutkan, kebutuhan permakanan di posko untuk saat ini relatif mencukupi. Meski demikian, masyarakat khususnya warga pengungsi masih membutuhkan nutrisi tambahan, seperti protein, vitamin, mineral dan sebagainya.
“Yang terpenting semua terlibat dan gotong royong dalam memenuhi kebutuhan masyarakat di lokasi posko pengungsian,” tutupnya.

Sementara itu, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dalam situ resminya menyajikan update terkini dari Pos Komando (Posko) Tanggap Darurat Bencana Dampak Awan Panas dan Guguran Gunung Semeru per Selasa (7/12) pukul 12.00.
Dikutip dari laman tersebut, disebutkan sebagai berikut:
- Warga mengungsi 3.697 jiwa. (sebagian besar di Lumajang, Malang 24 jiwa)
- Luka-kuka 56 jiwa
- Hilang 17 jiwa
- Meninggal dunia 34 jiwa
Selain dampak korban jiwa, erupsi mengakibatkan 2.970 unit rumah terdampak. Pihak pemerintah daerah masih melakukan pemutakhiran jumlah rumah terdampak maupun tingkat kerusakan. Bangunan terdampak lainnya berupa fasilitas pendidikan 38 unit dan jembatan terputus (Gladak Perak) 1 unit. (dandy/hs)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS