SURABAYA – Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDI Perjuangan Kota Surabaya, Adi Sutarwijono mengajak masyarakat untuk bersama-sama meluruskan pembelokan sejarah yang masih terjadi melalui acara Mengenang Kelahiran Bung Karno di Surabaya yang digelar secara hybrid dan dipusatkan di Tenggilis Mejoyo, Surabaya, Minggu (6/6/2021).
Hadir dalam acara tersebut, anggota DPR RI Komisi III Bambang DH, pegiat sejarah Kuncarsono yang bercerita lebih dalam tentang sosok Bung Karno, dan warga Tenggilis Mejoyo.
Adi Sutarwijono mengatakan, dulu dirinya sempat mempercayai bahwa Bung Karno lahir di Blitar. Hal ini diperkuat dengan informasi yang tertulis di buku pelajaran tahun 1970-1980.
Hingga akhirnya di tahun 2008 dirinya bertemu dengan Bambang DH yang menyadarkannya dan memberikan bukti-bukti riset mengenai kelahiran Bung Karno yang ternyata di Surabaya, tepatnya di Jalan Pandean IV.
Karena itulah bertepatan dengan Hari Kelahiran Bung Karno ini, dirinya berupaya untuk menyadarkan masyarakat dari pembelokan sejarah.
Dia juga ingin membawa dan mengenalkan sosok Bung Karno lebih dalam ke berbagai segmen masyarakat, terutama di kampung-kampung Surabaya.
“Ini adalah tanggal istimewa untuk kita, karena tanggal 6 Juni Bung Karno dilahirkan di kampung Pandean Surabaya. Di era sekarang, penting untuk meluruskan berbagai pembelokan sejarah di masa lalu yang dilakukan sengaja maupun tidak sengaja, ini yang jadi upaya kita,” ujarnya.
Politisi yang akrab disapa Awi ini menambahkan, acara ini diharapkan dapat menanamkan kesadaran kepada masyarakat bahwa Surabaya dapat melahirkan pemimpin-pemimpin besar.
“Saya berharap dengan talkshow ini kita bisa menanamkan kesadaran yang lebih penting lagi bahwa Surabaya itu di masa lalu melahirkan pemimpin-pemimpin besar. Bahkan Bung Karno menyebut sebagai jantungnya pergerakan di Indonesia. Saya kira itu jadi kebanggaan yang luar biasa bagi kita di Surabaya,” ucap mantan wartawan yang juga menjabat sebagai Ketua DPRD Surabaya ini.
Selaras, Bambang DH berharap dengan adanya acara ini masyarakat dapat lebih solid dan dewasa dalam bertindak maupun beraktivitas agar tidak mudah terpecah belah. Apalagi sekarang ini banyak sekali informasi hoaks yang bisa dengan mudah disebarluaskan.
“Ini kan era digital, nah karena arus informasi yang luar biasa tidak terbendung, jadi saat menerima info harus di-cek dan ricek dahulu sebelum disebarkan,” ujarnya.
“Kedepannya mari kita solidkan barisan sehingga kesulitan yang kita hadapi bersama bisa teratasi, misalkan persoalan tentang kesehatan dan ekonomi yang saat ini terjadi,” ajak dia.
Mantan Wali Kota Surabaya tersebut pun memberikan apresiasi terhadap seluruh pihak yang terlibat dalam acara ini.
“Sekali lagi saya berterima kasih kepada upaya DPC, Adi Sutarwijono serta para panitia dan narasumber yang kemudian menggelar acara ini dan di tempat seperti ini,” ucap Bambang DH.
“Saya menghargai upayanya dalam membumikan, dengan segala buah karya beliau yang menurut saya ini karya agung. Apalagi desain acara ditempatkan di kampung dalam rangka membumikan ideologi pancasila,” pungkasnya. (nia/pr)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS