- /
- EKSEKUTIF
- /
- Atasi Daerah Terdampak Kekeringan,...
PONOROGO – Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko, memberangkatkan truk tangki untuk pendistibusian air bersih untuk wilayah yang terdampak kekeringan, Kamis (5/9/2024).
Sebanyak 4 truk tangki yang terdiri atas 1 truk tangki Palang Merah Indonesia (PMI) Ponorogo dan 3 truk tangki BPBD Ponorogo tersebut diberangkatkan dari Rumah Dinas Bupati (Pringgitan). Turut diberangkatkan para relawan PMI, Tagana dan BPBD Ponorogo.
“Bersama semua relawan di HUT PMI ke-79 tahun berbuat untuk kemanusiaan yang memang sehari-harinya buat kemanusiaan,” ujar Sugiri.
Menurut Sugiri, dropping air bersih sebagai langkah pendek mengatasi kekeringan, untuk membantu meringankan masyarakat yang terdampak.
“Hari ini memang fokus pada kekeringan di beberapa titik yang hampir jadi langganan tiap tahun. Maka tahun depan tidak boleh ada langganan kekeringan,” tutur politisi PDI Perjuangan itu.
Pun pihaknya sedang menyiapkan langkah jangka panjang dalam menghadapi kekeringan yang semakin luas di Ponorogo. Yakni dengan membangun sumur dalam.
“Rencana dengan BPBD dicarikan sumber air di bawah, lalu didorong ke atas. Sampai ke atas di puncak tertinggi (tandon), didistrisbuikan. Paling tidak 4 tahap selesai,” tandasnya.
Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Ponorogo, Masun, mengungkapkan bahwa dropping air kali ini dilakukan di 9 dukuh 7 desa 4 kecamatan dengan total 619 kepala keluarga (KK).
Yaitu, di Kecamatan Slahung di Desa Duri (1 Dukuh), Desa Wates (2 Dukuh); Kecamatan Pulung di Desa Sidoharjo (2 Dukuh) dan Desa Karangpatihan (1 Dukuh); Kecamatan Bungkal di Desa Bungkal (1 Dukuh) dan Desa Belang (1 Dukuh); serta Kecamatan Sawoo di Desa Pangkal (1 Dukuh).
“Solusi kedaruratannya adalah drop air bersih, disesuaikan dengan tingkat kebutuhan. Tingkat kebutuhan cara ngitungnya paling gampang adalah 60 liter per orang per hari (aturan dari UNESCO),” ujarnya. (jrs/set)