TRENGGALEK – Pemerintah Kabupaten Trenggalek berupaya mengakhiri persoalan banjir tahunan yang melanda Dusun Temon, Desa Ngares, Kecamatan Trenggalek.
Dusun Temon menjadi langganan banjir akibat sedimentasi yang ditimbulkan oleh aktivitas pembangunan Proyek Strategis Nasional (PSN) Bendungan Bagong di wilayah Desa Sumurup, Kecamatan Bendungan.
Parahnya sedimen menyebabkan permukaan sungai mendekati ketinggian permukiman warga.
Akibatnya, saat debit air meningkat, bencana banjir rawan terjadi dan dengan mudah meluap ke rumah-rumah penduduk.
Meski tanggul semi permanen telah dibangun sebelumnya, daya tahannya tidak cukup kuat dan sering kali jebol.
Menanggapi kondisi tersebut, Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin mengatakan, pembangunan tanggul permanen menjadi satu-satunya solusi jangka panjang yang kini sedang dikejar oleh pemerintah daerah.
Namun, dalam prosesnya, dibutuhkan kesediaan warga untuk membebaskan lahan sekitar 100 meter persegi.
“Kami sudah berkoordinasi dengan BBWS dan Kementerian Pekerjaan Umum. Mereka siap membangun tanggul permanen, tetapi perlu ada pernyataan tertulis dari warga terkait pelepasan lahan,” kata Mas Ipin, sapaan akrab Mochamad Nur Arifin dalam rapat yang digelar Selasa (3/6/2025).
Tim kaji cepat dari Kementerian PU sendiri sudah diterjunkan ke lokasi, sebagai sinyal kuat bahwa pemerintah pusat siap membantu percepatan pembangunan tanggul tersebut begitu lahan tersedia.
Di sisi lain, Pemkab tengah mempersiapkan relokasi untuk 11 Kepala Keluarga (KK) yang tinggal di area terdampak langsung. Menariknya, warga tidak akan direlokasi ke satu kawasan terpadu.
“Mereka justru punya tanah sendiri-sendiri di seberang sungai. Jadi kita hanya perlu membantu pembangunan hunian baru di atas tanah milik masing-masing,” pungkas Ketua DPC PDI Perjuangan Trenggalek tersebut. (aris/pr)










