BATU – Kepala Badan Kebudayaan Nasional (BKN) DPP PDI Perjuangan, Arya Bima meminta seluruh jajaran BKN di Jawa Timur untuk bisa menjadi jembatan yang mempersatukan partai dengan masyarakat Indonesia yang terdiri beraneka ragam suku, etnis, kultur, dan agama dalam suatu narasi seni.
“Supaya apa? Wujud branding partai yang secara strategis itu nampak. Selalu nampak dan muncul di tengah masyarakat, itu yang saya inginkan. Jangan sampai, ruang partai itu menjadi kering,” kata Arya Bima secara virtual kepada peserta pelatihan BKN se-Jawa Timur, di Wisma Perjuangan, Sabtu (18/12/2021).
Pemilu 2024, lanjut Arya Bima, generasi milenial dan Z akan menjadi calon pemilih dengan jumlah populasi terbesar. Media sosial, mendominasi pola Generasi milenial dan Z dalam berkomunikasi, mencari informasi, dan mencari hiburan.
Oleh karenanya, BKN PDI Perjuangan mencoba melakukan transformasi gerakan, melalui produksi konten seni dan budaya secara terus menerus, yang kemudian ditayangkan melalui berbagai platform media sosial seperti Facebook, Twitter, Instagram, dan Youtube.
“Yang terpenting, kegiatan kesenian ini akan menjadikan dan membranding ideologi secara lebih kreatif. Ideologi yang lebih memberikan kesejukan dan keceriaan, itu adalah tugas BKN,” ungkapnya.

Bagi BKN, perjuangan dalam membumikan seni dan budaya ini bukan sekedar tugas elektoral. Namun, ini adalah tugas ideologis untuk merealisasikan berkepribadian dalam kebudayaan sebagaimana amanah Bung Karno yang wajib diemban dan dijalankan oleh jajaran BKN.
“Perjuangan yang cinta akan kebhinekaan, yang melestarikan dan mengembangkan seni, dan melakukan branding sebagai partai yang mempunyai kepedulian terhadap pelaku seni,” terang Wakil Ketua Komisi IV DPR RI tersebut.
Ranah perjuangan BKN ucapnya, mencakup penguatan, perlindungan, pengembangan, pemberdayaan, dan pelestarian adat-tradisi budaya asli Bangsa Indonesia. Termasuk didalamnya, merubah citra budaya lokal yang terkesan kuno dan tradisional.
“Anak-anak sekarang butuh narasi-narasi yang lebih kontemporer tanpa menghilangkan jati diri dengan kesenian aslinya,” tandas Arya Bima. (yols/hs)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS