JAKARTA – Maraknya perundungan, ujaran kebencian dan hoaks di media sosial pada tahun politik menjadi sorotan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri. Presiden ke-5 RI ini tidak terima jika persatuan anak bangsa dikorbankan hanya demi kepentingan pragmatis memenangkan pemilu.
“Kenapa sih republik ini dibuat seperti ini? Sebuah negara yang dibangun dan bangsa yang dibangun dengan susah payah, sepertinya sekarang mau dipisah-pisahkan, diadu domba dengan segala cara. Ya tentu saya tidak bisa menerima,” tandas Megawati saat memberikan pembekalan kepada caleg PDI Perjuangan Angkatan III di kantor DPP PDIP, Jakarta, Kamis (15/11/2018).
Dia mengingatkan maraknya ujaran kebencian, perundungan dan hoaks hanya akan merusak bangsa. Megawati pun menanyakan apa keuntungannya.
“Apa keuntungan kita buat republik ini? Hanya mau cari menang? Kalau selalu didengung-dengungkan, Luber (langsung umum bebas rahasia) dan Jurdil (jujur dan adil), mana,” katanya.
Dia menuturkan, membangun demokrasi harus dengan cara-cara positif. Bukan dengan perundungan, menyebar kebohongan dan kebencian.
“Apakah ini kita berdemokrasi? No, no! Ini kan orang di-bully tanpa kehormatan. Bayangkan. Kayak apa sih rasanya? Apa kalian itu ndak punya, katakan kalau orangtua kan punya anak istri keluarga, kayak apa ya sakitnya, coba bayangkan,” ujar Megawati.
Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan, di acara yang dihadiri sekitar 120 caleg itu, Megawati memberikan arahan kepada mereka terkait aspek ideologi Pancasila yang menjadi nilai-nilai partai selama ini.
Caleg juga diberikan pendidikan sejarah kemerdekaan bangsa, hingga strategi pemenangan pemilu berdasarkan gotong royong.
“Kemudian (kampanye) door to door dan juga komunikasi politik yang efektif untuk mensosialisasikan keberhasilan Pak Jokowi dan juga visi misi Pak Jokowi-Kiai Ma’ruf Amin,” jelas Hasto.
Dia menyebutkan, sekolah caleg yang digelar hari ini adalah gelombang ketiga atau yang terakhir dan diikuti sekitar 120 peserta. Sebelumnya, PDI Perjuangan sudah dua kali menggelar sekolah caleg yang diikuti 450 peserta.
“Jadi dari total 570 caleg DPR RI, semua sudah diberikan pendidikan lewat sekolah partai,” terang Hasto. (goek)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS