JAKARTA – Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto memulai kuliah S3-nya di Universitas Pertahanan (Unhan) Indonesia dengan mendengarkan arahan dari dua tokoh nasional, Megawati Soekarnoputri dan Prabowo Subianto, Sabtu (29/8/2020).
Hasto mengaku dirinya sengaja memilih Unhan dan akan melakukan penelitian berkaitan dengan diskursus pemikiran geopolitik Bung Karno. “Mengapa? Karena sejarah dan cara pandang kemerdekaan Indonesia ditujukan bagi upaya membangun persaudaraan dunia,” kata Hasto.
Baca juga: Dalami Geopolitik, Hasto Kristiyanto Tempuh S3 di Unhan
Dia memang tertarik kepada persoalan geopolitik karena mengajarkan tentang cara pandang Indonesia untuk dunia. Baginya, sejarah Nusantara itu membangun peradaban dunia.
Menurutnya, Nusantara menjadi titik temu peradaban dunia, dan sangat dikenal karena penguasaan jalur rempah dunia. Pada sbad ke 8, bangsa ini sudah memiliki mahakarya berupa Candi Borobudur.
“Demikian pula filsafat dharma, sangat otentik Indonesia dan rekam jejaknya sejak abad ke 7 melalui pemikiran Dharmakitri yang kuliahnya diikuti oleh mahasiswa mancanegara,” bebernya.
Dalam perspektif kekinian, Hasto mengatakan studi ini penting didalami di tengah tren meredupnya cara pandang keluar dan spirit kepemimpinan Indonesia di dunia internasional.
“Dulu saja, playing field Indonesia tahun 1955 sudah menjadi pemimpin diantara bangsa-bangsa Asia Afrika, tetapi kini lebih banyak inward looking. Hanya mengurusi urusan dalam negeri sendiri. Padahal sebenarnya Pancasila bisa menjadi leidstar di dalam pergaulan antar bangsa,” ulasnya.
Alumnus teknik kimia UGM Yogyakarta ini mengaku merasa haus untuk kembali membaca buku-buku, teori, dan mendiskusikan hal-hal strategis berkaitan dengan konsepsi pertahanan, geopolitik, geostrategi, geoekonomi, dan juga falsafah ilmu pengetahuan.
“Itulah sebabnya saya mengambil studi S3 di Unhan ini. Saya ingin memperkuat teori geopolitik bagi Indonesia demi membangun persaudaraan dunia,” terang Hasto. (goek)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS