SURABAYA – Sekretaris Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDI Perjuangan Kota Surabaya Baktiono berpendapat, peresmian hutan mangrove Surabaya di pesisir Gunung Anyar sebagai kawasan kebun raya menjadi suatu hal yang dinanti.
“Jadi upaya dari sejak Wali Kota Bu Risma sampai diteruskan Pak Eri ini, mangrove sebagai tahanan untuk air laut agar tidak terjadi abrasi, harus dikelola. Bukan sebagai hutan liar,” kata Baktiono di Surabaya, Selasa (25/7/2023).
Menurutnya, Kebun Raya Mangrove atau KRM juga difungsikan sebagai wadah edukasi dan penelitian bagi masyarakat, khususnya pelajar dan mahasiswa.
“Kami juga mengacu pada peraturan konservasi. Mangrove ini tanaman untuk mencegah abrasi air laut. Jadi, sekarang kami memetik hasilnya, agar bisa menjadi percontohan seluruh wilayah di Indonesia,” ucap dia.
Politisi banteng yang juga menjabat Ketua Komisi C DPRD Surabaya ini juga menyatakan peresmian Kebun Raya Mangrove Gunung Anyar menambah opsi lokasi wisata di “Kota Pahlawan”.
“Semoga warga bisa benar-benar menikmati dari hutan atau tanaman mangrove beserta habitatnya sampai bibir menuju laut. Ini akan nampak semakin indah, apalagi kalau sampai malam ada lampu-lampu dan dijadikan wisata malam lainnya,” kata Baktiono.
Kebun Raya Mangrove di Surabaya diresmikan Presiden ke-5 RI dan Ketua Dewan Pengarah Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Megawati Soekarnoputri.
Peresmian lokasi wisata dan pusat edukasi Kebun Raya Mangrove di kawasan Gunung Anyar, Surabaya itu dilakukan bertepatan dengan peringatan Hari Mangrove Sedunia. (red/pr)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS