Selasa
26 November 2024 | 3 : 38

Berdayakan UMKM, Whisnu ‘Ngangsu Kaweruh’ Perkoperasian

pdip jatim - Mas WS - Kopwan SB

pdip jatim - Mas WS - Kopwan SBSURABAYA – Usaha mikro kecil menengah (UMKM) yang kian meningkat di Surabaya mendapat perhatian khusus Calon Wakil Wali Kota Whisnu Sakti Buana. Utamanya menyangkut modal, yang menjadi penghambat kalangan UMKM dalam mengembangkan usaha.

Untuk mencari solusi kendala klasik yang dihadapi UMKM tersebut, Whisnu secara khusus mempelajari sistem perkoperasian. Salah satunya, dengan mengunjungi kantor Koperasi Setia Bhakti Wanita, di kawasan Jemur Andayani, Surabaya, Senin (19/10/2015).

Didampingi Ketua I Koperasi, Indri Soeryani, dan Koordinator Pengawas Koperasi, Yusi Erni Wulan, Whisnu bertemu dengan seluruh pengurus dan anggota dari koperasi. Di kantor koperasi yang telah berdiri sejak 37 tahun silam, dan telah memiliki anggota sekitar 13.000 orang itu, Mas WS, sapaan akrab Whisnu, menyerap banyak informasi soal perkoperasian.

Menurut Mas WS, program koperasi yang 90 persen anggotanya kaum perempuan warga Surabaya itu patut dicontoh. “Ini saya dalam rangka belajar. Istilahnya, ngangsu kaweruh bagaimana sistem pengelolaan koperasi bisa dilakukan dalam pengelolaan UMKM di Surabaya,” jelasnya.

Alumnus Institut Teknologi Sepuluh November Surabaya (ITS) menambahkan, saat ini hasil UMKM warga Surabaya sudah beragam dan makin dikenal meluas. Namun, terkendala dengan pengelolaan modal dan kredit.

Mantan Wakil Wali Kota Surabaya itu mencontohkan, seperti Kampung Lontong, Kampung Dynamo dan Kampung Batik, merupakan wilayah-wilayah sentra produksi UMKM berbasis kerakyatan yang sudah cukup dikenal luas. Bahkan sampai di luar Kota Pahlawan.

“Selama ini sudah berjalan, namun skalanya masih rumah tangga,” ujar pria yang juga Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Surabaya itu.

Dengan model pengelolaan UMKM sebagaimana koperasi, dia berharap pengelolaan UMKM bisa lebih efektif. Apalagi, tambah dia, pengelolaan usaha secara koperasi terbukti mampu bertahan di tengah terpaan badai krisis.

“Karena apapun bentuk krisis, koperasi adalah sistem yang paling bisa bertahan,” imbuh Mas WS.

Sementara itu, Koordinator Pengawas Koperasi, Yusi Erni Wulan menyambut positif upaya yang dilakukan Whisnu. Menurut Erni, pengelolaan seperti di koperasi tersebut bisa dilakukan untuk UMKM di Surabaya.

Selain itu, upaya yang dilakukan bisa memberikan kesempatan bagi UMKM untuk mengembangkan produk mereka di tengah serbuan pasar internasional. “Karena teknis ini bisa dipadukan dan dilakukan dengan pengelolaan secara profesional,” ujarnya. (goek)

BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Tag

Baca Juga

Artikel Terkini

KRONIK

Hari Guru Nasional, Bupati Fauzi Apresiasi Dua Pendidik Raih Prestasi Tingkat Nasional

SUMENEP – Pada peringatan Hari Guru Nasional 2024, Bupati Sumenep, Achmad Fauzi Wongsojudo memberi apresoasi atas ...
KABAR CABANG

Untuk Risma-Gus Hans dan Eri-Armuji, PDIP Surabaya Gelar Doa Bersama dan Santuni Anak Yatim Piatu

SURABAYA – Memasuki hari kedua masa tenang Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pilkada) 2024, Dewan Pimpinan Cabang (DPC) ...
LEGISLATIF

DPRD Surabaya Bentuk Pansus Raperda Pengembangan Ekraf

SURABAYA – Sidang paripurna ketiga DPRD Surabaya pada Senin (25/11/2024) memutuskan pembentukan panitia khusus ...
EKSEKUTIF

Usai Cuti Kampanye, Eri Pastikan Pengerjaan Proyek Strategis di Kota Surabaya

SURABAYA – Setelah dua bulan cuti kampanye Pilkada 2024, Eri Cahyadi kembali ke Balai Kota Surabaya melanjutkan ...
LEGISLATIF

Jaga Kepercayaan Rakyat dan Pastikan Pilkada Berlangsung Demokratis, Pulung Harap APH Netral

SURABAYA – Anggota Komisi III dari Fraksi PDI Perjuangan DPR RI Pulung Agustanto menyoroti pentingnya netralitas ...
KABAR CABANG

Menangkan Pilgub Jatim, DPC Kota Probolinggo Perkuat Saksi

PROBOLINGGO – Memenangkan Risma-Gus Hans di Pilkada Jawa Timur menjadi sebuah harga mati bagi kader PDI Perjuangan ...